Gempa Bumi Palu Donggala
Konjen Amerika: Disaster Specialist Sudah Bekerja di Palu
Tugas mereka yakni melakukan penilaian kerusakan dan berkoordinasi dengan otoritas lokal untuk mengetahui apa saja yang dibutuhkan oleh masyarakat
Penulis: Thamzil Thahir | Editor: Nurul Adha Islamiah
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pemerintah Amerika melalui Kedutaan Besar Amerika di Indonesia, menyiapkan bantuan donasi dan asistensi manajemen pasca-bencana pada gempa, tsunami dan likuefaksi di Palu, Donggala, dan Sigi, Sulawesi Tengah.
"Di forum ini saya manfaatkan untuk menyampaikan lagi kedukaan sekaligus komitmen kami atas bencana di Sulawesi Tengah," kata Mark McGovern, Konsulat Jenderal (Konjen) Amerika Serikat di Surabaya, saat jumpa pers di Acara USAID-Jalin, Forum Kesehatan Ibu dan Bayi Baru Lahir di SwissBell Inn, Panakkukang, Makassar, Selasa (9/10/2018).

McGovern juga mengemukakan pemerintah Amerika juga sudah mengirim tim disaster specialist ke Palu, sejak pekan lalu.
Di acara jumpa pers di Makassar ini juga hadir Health Officer Director USAID William Slater, Kadis Kesehatan Provinsi Sulsel Dr dr Bachtiar Baso M.Kes dan Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Sulsel Ir Hj Liestiaty Fachruddin Nurdin M.Fish.
Sebelumnya, akhir pekan lalu, Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Joseph R. Donovan Jr., menyampaikan pemerintah AS memberikan bantuan US$ 4 juta atau sekitar Rp 60 miliar untuk tanggap darurat bencana di Sulawesi Tengah.
Nominal ini belum termasuk donasi dari perusahaan-perusahaan swasta (AS) dan biaya untuk mendatangkan pesawat C-130, Hercules.
Pemerintah Amerika juga menerjunkan tim ahli bencana dari United States Agency for International Development (USAID) dan Office of Foreign Disaster Assistance (OFDA) di lokasi bencana.
Tugas mereka yakni melakukan penilaian kerusakan dan berkoordinasi dengan otoritas lokal untuk mengetahui apa saja yang dibutuhkan oleh masyarakat setempat.
Baca: Target Turunkan Angka Kematian Ibu dan Bayi di Sulsel, USAID Temui Nurdin Abdullah
"Timnya ada 8 orang, termasuk 2 dari disaster specialist (spesialis bencana) yang akan melihat kondisi di lapangan dan bekerja sama dengan mitra-mitra kami dan juga dengan pihak pemerintah yang ada di Palu dan Balikpapan," kata Senior Regional Advisor OFDA, Harlan Hale.
"Juga ada 2 koordinator civil military yang bertindak untuk menyiapkan kedatangan C-130, agar pesawat ini bisa diisi (barang-barang yang hendak diangkut) dan beroperasi di sini," lanjutnya.
Lalu, ada 2 orang petugas logistik yang bertindak untuk memantau kedatangan bantuan.
"Dan yang terpenting adalah 2 orang staf dari USAID staf lokal dan merupakan warga negara Indonesia-- yang datang bersama tim ke lokasi bencana dan bertugas sebagai penghubung dan penerjemah," ucap Hale menambahkan.
Saat ditanya mengenai bentuk koordinasi yang dilakukan oleh timnya, Hale menjabarkan bahwa pihaknya akan berkoordinasi dengan pemerintah pusat terlebih dahulu sebelum menyalurkan bantuan kemanusiaan dan mengankut barang-barang ke lokasi terdampak di Sulawesi Tengah.
Baca: USAID Gandeng FKM Unhas Turunkan Angka Kematian Ibu
USAID --bekerja sama dengan pemerintah Indonesia dan mitra-mitra USAID-- telah mendistribusikan perangkat tempat pengungsi darurat, selimut, perangkat kebersihan atau hygiene kit, lampu tenaga surya dan persediaan-persediaan pemulihan bencana lainnya, serta peluang aman untuk membantu anak-anak dalam mengatasi dan menghadapi bencana. (*)