Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Hidayat Nur Wahid Ungkap Ratna Sarumpaet adalah Pendukung Ahok Sebelum Jadi Jurkam Prabowo-Sandi

Wakil Ketua Dewan Syuro PKS Hidayat Nur Wahid mengaku heran mengapa Ratna Sarumpaet bisa masuk menjadi Juru Kampanye Nasional Prabowo-Sandi.

Editor: Ilham Arsyam
Ahok dan ratna Sarumpaet 

Hidayat Nur Wahid Ungkap Ratna Sarumpaet Pendukung Ahok, mengapa bisa Jadi Jurkam Prabowo-Sandi?

TRIBUN-TIMUR.COM - Wakil Ketua Dewan Syuro PKS Hidayat Nur Wahid mengaku heran mengapa Ratna Sarumpaet bisa masuk menjadi Juru Kampanye Nasional Prabowo-Sandi.

Pasalnya dalam Pilkada DKI 2017 lalu, Ratna merupakan pendukung Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang menjadi lawan Anies Baswedan yang diusung PKS dan Gerindra.

"Lah kan beliau pendukung Ahok. Beliau pake baju kotak-kotak dengan anaknya, berbangga hari begini (salam metal) menyatakan akan memenangkan Ahok. Ada foto dia dengan Ahok dan sebagainya," ujar Hidayat di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, (8/10/2018).

Hidayat mengaku tidak tahu siapa yang mengajak dan memasukan Ratna ke dalam tim sukses Prabowo-Sandi.
Masuknya Ratna bisa diajak oleh orang partai atau relawan dan bisa saja tanpa sepengetahuan jajaran dewan pembina partai dan tim pemenangan.

Hidayat menduga alasan memasukan Ratna karena selama ini vokal mengkritik pemerintah.

Salah satunya saat mengkritik kecelakaan kapal di Dantau Toba, Sumatera Utara.

"Mungkin kemarin Bu Ratna sempat melakukan penyikapan sangat kritis terhadap pemerintah termasuk kasus tenggelamnya kapal di Danau Toba. Itu kan beliau sangat vokal tuh, mungkin orang jadi amat sangat apresiasi dengan beliau," katanya.

Meskipun demikian Hidayat mengatakan langkah tegas telah diberikan kepada Ratna yang dicopot dari Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi.

Menurutnya kasus Ratna menjadi pembelajaran serius bagi pihaknya untuk selektif dalam menerima relawan atau tokoh dalam tim pemenangan.

"Jadi pelajaran serius bagi tim Prabowo untuk memastikan ke depannya akan lebih hati-hati dan steril lagi," katanya. (*)

Pengamat Politik Rocky Gerung akhrinya buka suara tentang kasus Ratna Sarumpaet.

Rocky Gerung bicara soal kasus Ratna Sarumpaet saat menjadi narasumber di acara seminar kebangsaan Fraksi Gerindra MPR bertajuk 'Merawat Demokrasi, Mengawal Konstitusi, Menyambut Transisi' di Depok, Jawa Barat, Jumat (5/10/2018).

Menurut Rocky Gerung, kasus Ratna Sarumpaet sengaja dibesar-besarkan dengan memanfaatkan marah publik.

"Rezim yang ga punya ide dia akan eksploitasi kemarahan publik dengan pristiwa Ratna Sarumpaet kalau perlu sampai hari ini," kata Rocky Gerung.

Rocky Gerung melanjutkan, dalam kasus pembohongan isu penganiayaan ini Ratna Sarumpaet sudah melayangkan permohonan maafnya.

Malah Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus Calon Presiden Prabowo Subianto, kata Rocky Gerung, mendatangi Ratna Sarumpaet atas dasar kemanusiaan.

"Ratna sudah minta maaf, pak Prabowo dengan sangat ksatria mendapingi Ratna hanya karena kepekaan awal kemanusian," kata Rocky Gerung.

Rocky Gerung berujar dirinya turut terkena imbas akibat kasus Ratna Sarumpaet.

Sampai saat ini Rocky Gerung dibully oleh netizen karena turut menyebarkan soal kabar penganiayaan yang disebut dialami oleh Ratna Sarumpaet.

"Karena seperti di-bully menyebar hoaks, siapa yang nyebar hoaks? Kenapa gak verifikasi, kenapa harus verifikasi, narasumber utamanya bilang begitu mau verifikasi ke siapa?.

Kalo sahabat baik saya, saya mau verifikasi ke mana? ke sahabat yang kurang baik? logikanya gak jalan," kata Rocky Gerung.

Menurut Rocky Gerung, saat ini untuk memperbaiki kasus Ratna Sarumpaet yakni dengan cara membela capres Jokowi-Ma'ruf Amin.

"Jadi maksud mereka karena sahabat utama kalian mneyebar hoaks maka satu-satunya cara untuk memperbaiki kesalahan saudara-saudara sekalian adalah pro Jokowi, apa gak ngeh** tu?," kata Rocky Gerung yang disambut tawa dari para hadirin.

"Ya itu intinya kan? sebab cuman karena itu gak berarti orang mem-bully terus," tambahnya.

Kini, Rocky Gerung melanjutkan, kasus Ratna Sarumpaet jangan dibesar-besarkan.

Proses hukum yang sudah berjalan, kata Rocky Gerung, biarkan terus berproses meski ada muatan politik di belakangnya.

Barang yang udah gosong masih digoreng? gimana gak bodoh menggoreng barang gosong? Udah selesai peristiwanya.

"sudah selesai peristiwa, soal hukum ya sudah jalankan saja, mau di belakang ada permaian politik ya udah apalagi,

tapi dituntut terus minta maaf, saya minta maaf ke siapa, itu sumber pertama kok.

Anda lihat kepanikan bertemu dengan kebodohan hasilnya adalah elektabilitas yang pasti makin mangkrak," ujar Rocky Gerung.

Prabowo: Ada 2-3 Orang Selalu Datangi Beliau

Prabowo Subianto memiliki kecurigaan dalam kasus kebohongan Ratna Sarumpaet

Pengakuan tersebut diberikan Prabowo saat dialognya dengan Rosiana Silalahi di Kompas TV pada Jumat (7/10/2018).

Prabowo mengaku awalnya merasa terkejut dan bertanya-tanya motivasi Ratna Sarumpaet melakukan kebohongan itu.

"Saya percaya masa bisa sih ibu 70 tahun bikin sandiwara seperti ini, apa motivasinya bikin sandiwara seperti ini? Motivasinya apa?" ucap Prabowo.

Prabowo juga berujar ia pernah meminta visum terkait lebam yang ada di wajah Ratna.

"Setelah itu saya sudah minta, tolong visum dokternya mana?" imbuh Prabowo.

Selain itu, Prabowo menganggap kasus itu masih menjadi misteri.

Tidak hanya itu, dia juga menduga ada semacam tekanan jiwa yang dialami oleh Ratna.

"Walaupun kita tidak etis bicara untuk umum," ucap Prabowo.

Meski demikian, usai Ratna mengakui dirinya telah berbohong soal penganiayaan, Prabowo pun langsung mengambil tanggung jawab.

"Saya minta maaf ke publik, ya kalau memang mau diusut, silakan diusut. Dalam arti misteri. Saya juga denger cerita-cerita beberapa bulan ini ada 2-3 orang yang selalu datangi beliau, bicara ini bicara itu.  Ya Maklumlah dunia Republik Indonesia sekarang. Penuh misteri," ujar Prabowo.

Rosi kemudian bertanya alasan Prabowo langsung melakukan konferensi pers kala itu saat mendengar kabar Ratna Sarumpaet dipukuli.

Kemudian Prabowo berujar bahwa ia bertanggung jawab lantaran Ratna adalah anggota timnya yang ia kagumi.

 

Tak hanya itu, dalam konferensi persnya ia juga menyampaikan pernyataan Neno Warisman. 

Ia juga berujar bahwa langkah yang ia ambil lantaran korbannya adalah perempuan.

"Jadi saya ya terus terang saja merasa terpanggil, saya harus membela, orang yang saya anggap dianiaya," jelasnya.

"Ya bahwa itu kebohongan, dia mengakui dia minta ampun bukan minta maaf, ya kita harus selidiki, apa yang menyebabkan beliau lakukan sesuatu seperti itu," pungkasnya.

Sementara itu diberitakan sebelumnya, Polda Metro Jaya resmi menahan aktivis Ratna Sarumpaet.

Ratna sebelumnya ditetapkan sebagai tersangka atas kasus penyebaran informasi bohong alias hoax.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved