Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Selain Sekolah di Sidrap, 4.400 Pengungsi Sulteng Juga Bisa Berobat Gratis

Mereka mengungsi ke Sidrap, usai Kota Palu dan Donggala, dilanda gempa berkekuatan 7,4 skala richter, yang juga disertai tsunami.

Penulis: Amiruddin | Editor: Nurul Adha Islamiah
zoom-inlihat foto Selain Sekolah di Sidrap, 4.400 Pengungsi Sulteng Juga Bisa Berobat Gratis
HANDOVER
Sekretaris Daerah (Sekda) Sidrap, Sudirman Bungi

Laporan Wartawan TribunSidrap.com, Amiruddin

TRIBUNSIDRAP.COM, WATANG PULU - Sebanyak 4.400 pengungsi asal Kota Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah (Sulteng), saat ini diketahui telah berada di Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan (Sulsel).

Mereka mengungsi ke Sidrap, usai Kota Palu dan Donggala, dilanda gempa berkekuatan 7,4 skala richter, yang juga disertai tsunami pada Jumat, 28 September lalu.

Sekretaris Daerah (Sekda) Sidrap, Sudirman Bungi mengatakan pihaknya hingga kini terus mendistribusikan bantuan yang masuk melalui posko kabupaten dan kecamatan, kepada pengungsi di Sidrap melalui koordinasi camat dan lurah maupun kepala desa.

Selain itu, kata dia, pengungsi tersebut dapat memperoleh pelayanan kesehatan gratis di rumah sakit maupun puskesmas di Sidrap.

"Sementara ini pengungsi Sulteng dilayani gratis menggunakan fasilitas Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda), atau yang selama ini dikenal dengan pelayanan kesehatan gratis," kata Sudirman Bungi, kepada TribunSidrap.com, Minggu (7/10/2018).

Untuk pendidikan, kata Sudirman Bungi, sementara ini akan dibackup oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sidrap.

"Teknis dan sumber dananya akan segera kita bicarakan dengan DPRD Sidrap sambil berjalan pelayanan. Saya kira DPRD Sidrap akan sangat mendukung, untuk bersama mencari solusi terbaik," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sidrap, Nurkanaah mengatakan pelajar korban gempa dan tsunami asal Sulteng dapat melanjutkan sekolahnya di Sidrap.

Hal tersebut disampaikan Nurkanaah, setelah korban gempa asal Sulteng, saat ini diketahui mengungsi di sejumlah kecamatan di Sidrap.

"Pelajar korban gempa Sulteng dapat melanjutkan sekolahnya di Sidrap. Sekolah tidak boleh menolak, mulai tingkat SD, SMP, SMA dan SMK sederajat," kata Nurkanaah.

Untuk pelajar SMA dan SMK sederajat, kata dia, juga telah ada penegasan dari Kadis Pendidikan Sulsel, Irman Yasin Limpo agar mereka dapat diterima bersekolah.

Nurkanaah menambahkan, khusus murid SD dan SMP korban gempa asal Sulteng, pihaknya bakal menyiapkan seragam sekolah gratis.

Sekadar diketahui, 4.400 pengungsi asal Sulteng tersebar di sejumlah kecamatan di Sidrap, yakni 2.000 pengungsi di Kecamatan Panca Lautang, 1.000 pengungsi di Tellu Limpoe.

Sebanyak 700 pengungsi di Kecamatan Maritengngae, 200 pengungsi di Dua Pitue, 200 pengungsi di Pitu Riawa, 200 pengungsi di Watang Pulu, dan 100 pengungsi di Kulo.

Sementara pengungsi di Kecamatan Watang Sidenreng, Baranti, Panca Rijang, dan Pitu Riase, kata dia, hingga saat ini datanya belum masuk ke posko kabupaten. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved