Gempa di Sulteng
4.257 Pengungsi Korban Gempa Sulteng Datang di Mamuju
Sejak hari pertama sampai sekarang tercatat sebanyak 4.257 pengungsi korban gempa yang datang di Mamuju.
Penulis: Nurhadi | Editor: Hasriyani Latif
Laporan Wartawan TribunSulbar.com, Nurhadi
TRIBUNSULBAR.COM, MAMUJU - Solidaritas masyarakat Mamuju yang tergabung dalam sejumlah organisasi mendirikan posko transit atau persinggahan bagi pengungsi korban gempa, Palu, Donggala, dan Sigi, Sulteng.
Posko yang dipusatkan di Pendopo Rumah Jabatan Wakil Bupati Mamuju, Jl Ahmad Kirang, Kelurahan Binanga, Kecamatan Mamuju, Sulawesi Barat dibuka sejak, Senin (1/10/2018).
Berdasarkan data yang disampaikan oleh Penanggungjawab posko Ikhwan Wahid, sejak hari pertama sampai sekarang tercatat sebanyak 4.257 pengungsi korban gempa yang datang di Mamuju.
"Sampai sekarang kami sudah mencatat 4.257 orang pengungsi dari Sulteng dan singgah di posko ini. Paling banyak dari Kota Palu yang ingin melakukan perjalanan ke Sulsel," kata Ikhwan Wahid, kepada TribunSulbar.com.
Baca: Kimia Farma Buka Posko Layanan Kesehatan di Bandara Hasanuddin dan Kirim Tim Medis ke Palu
Baca: KKSS Cikarang Raya Kumpulkan Bantuan Sosial untuk Korban Gempa di Sulawesi Tengah, di Sini Poskonya!
Ia mengatakan, sejak posko kemanusiaan tersebut dibuka, bantuan dari seluruh lapisan masyarakat Mamuju, terus mengalir baik berupa makanan, pakaian, obat-obatan, dan beberapa jenis bantuan lainnya.
"Alhamdulillah bantuan terus berdatangan, begitu juga pengungsi terus berdatangan dan mereka silih berganti masuk. Kebanyakan hanya singgah makan dan mandi kemudian lanjutkan perjalanan, ada juga beberapa yang bermalam," jelasnya.
Ikhwan mengatakan, posko bantuan kemanusian tersebut akan dibuka hingga waktu yang tidak ditentukan, sebab sifatnya kondisional.
"Awalnya rencananya satu minggu, tapi kita sudah putuskan kembali sampai waktu yang tidak ditentukan karena ini situasional. Kalau masih ada pengungsi yang datang tetap kita akan layani dengan baik," katanya.
"Awalnya posko ini diinisiasi beberapa organisasi dan perkumpulan, seperti Orari Lokal Mamuju, Sandeq Institute, Bantaya, Perkumpulan Paham Sulbar, Jari Manis, APPK Sulbar, Dregs Mamuju, Saka Bhayangkara Manakarra, TKCI Mamuju, dan Banser Mamuju FPPI, namun perlahan banyak warga Mamuju yang gabung jadi relawan," tuturnya.(*)