Gempa dan Tsunami di Palu Donggala
Kemenristek Siapkan Beasiswa Mahasiswa Korban Gempa Palu
Terdapat 3.530 mahasiswa asal Sulawesi Tengah yang tengah menempuh studi di 35 perguruan tinggi di Indonesia.
Penulis: Munawwarah Ahmad | Editor: Suryana Anas

Laporan Wartawan Tribun Timur Munawwarah Ahmad
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR- Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohammad Nasir mengunjungi korban gempa bumi dan Tusnami Palu Sulawesi Tengah, Rabu (3/10/2018).
Mohammad Nasir didampingi Ketua Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (L2Dikti) Wilayah IX Sulawesi Prod Jasruddin bersama Rektor Universtas Tadulako dan Universitas Gorontalo.
"Pemerintah akan memberikan beasiswa bagi mahasiswa korban bencana. Juga akan memberikan bantuan beasiswa baik bagi mahasiswa yang tengah kuliah di Palu dan Donggala. Maupun mahasiswa asal Palu dan Donggala yang tengah menempuh studi di perguruan tinggi di luar Sulawesi Tengah,"kata Mohammad Nasir dalam rilis humas L2Dikti Yahya.
Berdasarkan data Kemenristekdikti saat ini terdapat 3.530 mahasiswa asal Sulawesi Tengah yang tengah menempuh studi di 35 perguruan tinggi di Indonesia.
"Jangan sampai mahasiswa terkatung-katung akibat bencana sehingga kuliah berhenti, jangan sampai terjadi. Nanti apa pembebasan biaya di kampus ataupun beasiswa, akan kita lakukan pembahasan bersama rektor," tambah Muhammad Nasir.
Selain itu, berdasarkan data yang diperoleh dari tim penanganan bencana di Universitas Tadulako, sejauh ini tidak ada korban jiwa dari mahasiswa asing yang tengah menempuh studi di perguruan tinggi di Palu dan Donggala.
Mahasiswa asing yang tengah kuliah di Palu dan Donggala antara lain berasal dari Vietnam, Timor Leste, dan Thailand, katanya.
Selama berada di Kota Palu, Menristekdikti mengunjungi Universita Tadulako, Universitas Terbuka serta Universitas Muhammadiyah Palu dan Posko Unisan Gorontalo.
Sesuai Data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per 2 Oktober 2018 menyebutkan bahwa bencana ini menyebabkan 1.234 orang meninggal dunia, 799 orang luka berat dan 99 orang hilang.
Kemenristekdikti bergerak cepat untuk mengkoordinasikan dan memobilisasi bantuan kemanusian, baik dari pegawai pusat Kemenristekdikti maupun dari Perguruan Tinggi.
Lembaga Pemerintah Non Kementerian (LPNK) dan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) di bawah koordinasi Kemenristekdikti.
Untuk disalurkan kepada para korban di Palu dan Donggala. Perguruan Tinggi dan LPNK memiliki sumber daya sangat dibutuhkan bagi penanganan korban bencana alam.
Bantuan yang berhasil dihimpun mulai dari bantuan materil hingga tenaga ahli medis, psikolog, ahli sanitasi dan tenaga ahli lainnya yang dibutuhkan bagi pemulihan pasca bencana.
Berdasarkan data yang dimiliki Kemenristekdikti, saat ini terdapat 37 Perguruan Tinggi di wilayah Sulawesi Tengah baik negeri maupun swasta dengan 61.827 mahasiswa.
Kemenristekdikti saat ini tengah mengumpulkan data mengenai dosen, mahasiswa ataupun tenaga kependidikan di perguruan tinggi yang menjadi korban bencana alam ini.
Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir menyatakan keprihatinan mendalam atas musibah gempa dan tsunami yang dialami saudara sebangsa setanah air di Palu dan Donggala.