Catatan Perjalanan Tim Kesehatan Ladogi TNI Angkatan Laut dan Tim Kesehatan Unhas

Drg A.Tajrin

Dosen FKG Unhas

Melaporkan dari Palu

TRIBUN-TIMUR.COM, PALU- Ada yang harus kita pikirkan di negeri ini betapa kita harus sangat bersyukur mempunyai orang-orang masih peduli pada sesama dengan hanya berlatar belakang rasa perikemanusiaan.

Seketika setelah Palu dan sekitarnya diguncang gempa, digulung sunami serta ditelan lumpur. seluruh penjuru negeri tersentak dan asa tak percaya. betapa tidak!

Masyarakat Palu sedianya harus menggelar perayaan tahunan "Nomoni" di Pantai Talise namun Tsunami dan Gempa Bumi menyampu ribuan korban baik.

Tim dokter Unhas turun langsung dan berposko di Rumah Sakit Undata saat awal bencana.

Dari cerita dr Asis SpU, keadaan kota Palu masih lumpuh. Mereka tetap masih berupaya melakukan pertolongan dengan mengusahakan sendiri.

Prof Idrus memimpin tim dengan benar-benar memperlihatkan kepada kita semua dan membuka mata bahwa rasa perikemanuasiaan diatas segalanya bahkan meninggalkan kenyamanan di kota asal langsung terjun dengan tidak memperdulikan kemungkinan bahaya yang mengancam, mengingat gempa susulan masih sering terjadi.

Selain relawan, TNI Polri juga sudah turun tangan.

Sejak Sabtu, Marinir dari Lantamal IV makassar sudah berada dilokasi gempa dengan pasukannya.

Selain itu satu brigade, sekitar 1500 angkatan dari kesatuan Kostrad, Zipur dan TNI angkatan Laut beserta Tim Kesehatan dari Ladogi Makassar langsung turun dengan koordinasi rapi dan apik

Kami mengantisipasi keadaan yang terjadi sesuai info yang berkembang bahwa terjadi penjarahan dimana-mana.

Dalam rapat kordinasi yang dipimpin langsung oleh Wadan Lantamal 4 Kolonel Marinir Rasman.