Gempa dan Tsunami di Palu dan Donggala
Bupati Donggala: Masyarakat Tahan Bantuan yang ke Palu Karena Lapar
Akses bantuan dari luar daerah belum lancar masuk ke Kabupaten Donggala
Penulis: Nurhadi | Editor: Suryana Anas
TRIBUN-TIMUR.COM, DONGGALA - Para korban gempa dan tsunami yang mengunsi di sepanjang jalan di wilayah Kabupaten Donggala, melakukan penahanan bantuan yang akan di bawah ke Kota Palu.
Bupati Donggala Kasman Lassa mengatakan, itu dilakukan oleh sebahagian warganya yang menjadi korban gempa dan tsunami karena mereka kelaparan dan butuh bantuan untuk bertahan hidup.
"Kemarin saya punya mobil juga ditahan, bukan mereka marah tapi mereka sudah lapar sehingga membutuhkan bantuan dari pemerintah,"katanya dalam siaran rilisnya yang diterima Tribun, Selasa (2/19/2018).
Atas kondisi tersebut pemerintah Kabupaten Donggala memberikan bantuan beras di beberapa posko pengusian yang ada di Donggala.
Namun hanya yang diberikan belum sepenuhnya cukup karena banyaknya pengungsi tapi bantuan dari pemerintah daerah terbatas.
"Mereka berteriak lagi karena beras yang telah di drop kemarin dan dimasak tadi malam untuk sarapan tadi pagi. Siang ini mereka sudah kehabisan beras lagi,"ujarnya.
Menurut Bupati Donggala, akses bantuan dari luar daerah belum lancar masuk ke Kabupaten Donggala karena bandara yang ada di Palu belum dapat difungsikan kecuali pesawat herlules.
"Kita mau harapkan bantuan dari pusat tapi Bandara Mutiara Palu tidak lancara. Sehingga bantuan hanya dimuat oleh pesawat Herkules. Yang mendesak sekarang ini adalah bantuan makanan, air, obat obatan serta selimut dan tenda,"tuturnya.(*)