Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Wawancara Khusus dengan Emil Dardak

Nasihat Emil Dardak untuk Anak Muda yang Mau Daftar CPNS

Sekitar 15 menit, Dr Emil Elestianto Dardak melayani pertanyaan Fahrizal Syam dari Tribun Timur, Rabu (19/9/2018).

Penulis: Fahrizal Syam | Editor: Edi Sumardi
TRIBUN TIMUR/MUHAMMAD ABDIWAN
Wakil Gubernur terpilih Jawa Timur, Emil Dardak membawakan kuliah umum di kampus Fakultas Teknologi Industri (FTI), Universitas Muslim Indonesia (UMI), Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (19/9/2018). 

TRIBUN-TIMUR.COM - Sekitar 15 menit, Dr Emil Elestianto Dardak melayani pertanyaan Fahrizal Syam dari Tribun Timur, Rabu (19/9/2018).

Wakil Gubernur Jawa Timur terpilih ini berbincang dengan Tribun dalam mobil SUV, Nissan X-Trail yang membawanya dari Kampus Fakultas Teknologi Industri (FTI) Universitas Muslim Indonesia (UMI), Jl Urip Sumoharjo, Makassar, Sulawesi Selatan ke Hotel Myko di Panakkukang, Makassar.

Emil tiba di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar di Mandai, Maros, Sulawesi Selatan, sekitar pukul 07.45 wita, dari Surabaya, Jawa Timur.

Dari bandara, Emil dan rombongan mampir makan coto di Jalan Abdullah Daeng Sirua, Panakukang, langsung ke FTI UMI.

Emil mulai menyampaikan kuliah umum di hadapan 515 mahasiswa baru FTI UMI, disaksikan Dekan FTI UMI, Ir Zakir Sabara HW ST MT IPM ASEAN Eng dan sivitas akademika FTI.

Usai kuliah umum, Tribun ikut dalam mobil yang mengantar Emil ke Hotel Myko.

Baca: Jurus Jadi Pemimpin Muda ala Emil Dardak, Tidak Ada Lagi Kata-kata Belum Saatnya

Setelah menjawab pertanyaan tentang Makassar dan Sulsel serta kepemimpinan generasi muda, Tribun mengajak bupati termuda di Indonesia itu bicara tentang animo kaum millennial menjadi Pagawai Negeri Sipil (PNS).

Berikut petikannya:

Bagaimana Anda melihat generasi muda yang kebanyakan hanya ingin menjadi CPNS?

Ada dua.

Pertama, dunia CPNS suatu saat akan berubah.

Orang nganggap PNS itu kerjaan abadi.

Padahal bisa saja suatu saat nanti menjadi PNS tidak abadi, karena mungkin tolok ukur kinerja yang semakin ketat dan belum tentu orang punya keamanan pekerjaan jangka panjang.

Jangan masuk CPNS kalau orientasinya hanya stabilitas, tapi pengabdian ke masyarakat.

Jadi bukan cari pekerjaan, tapi pengabdian.

Kalau cari pekerjaan, diterima, tapi hidup Anda tersiksa nanti.

Kedua, banyaknya yang melamar bisa jadi karena memang banyak yang ingin mengabdi ke masyarakat.

Yang mengkhawatirkan kalau animo mereka mendaftar seleksi CPNS karena atau banyak yang merasa peluang bekerja di luar tidak menjanjikan lagi.

Ini memang mengkhawatirkan bagi kita.

Bagaiman menurut Anda tentang mahasiswa Makassar?

Saya juga mengikuti perkembangan bagaimana mahasiswa itu semakin tertarik dengan era informasi, pemanfaatan media sosial untuk hal-hal yang positif, kreativitas, start up, dan kewirausahaan sudah mulai terasa di Makassar.

Saya sama sekali tidak menganggap mahasiswa Makassar seperti yang itulah.

Demo boleh, namun kadang memang yang muncul itu yang anarkis sampai merusak, tapi kan gak semua seperti itu.

Saya juga ikuti kok, gak selamanya demo jelek, asal aspirasi yang disampaikan dipikir dengan matang dulu. Kadang-kadang semakin matang substansi sebuah demo kita akan semakin dihargai, bukan hanya sekadar mengejar atensi atau perhatian, tapi substansinya. Bagaiman kita beri solusi ke pemerintah dan menjadi bagian dari solusi itu.

Ada rencana kerja sama dengan FTI UMI khususnya pada sektor Milenial Job Center.

Bagaimana itu?

Milenial Job Center adalah konsep yang kita lempatkan di Pilgub yang mendapat sambutan baik.

Semakin banyak pihak ikut berbuat, konsep ini akan semakin berhasil.

Saya menyambut baik, apalagi FTI ini progresif sekali.

Saya senang konsep seminarnya, di luar pakem dan ini swasta, ini membuat saya senang.

Kalau di luar negeri yang bagus itu universitas swasta, Harvard, MIT, dan lain-lain.

Untuk itu kita ingin universitas swasta memposisikan dirinya sebagai perintis dan pelopor.

Profil

Dr Emil Elestianto Dardak MSc

* Lahir: Jakarta, 20 Mei 1984 (34)

* Bupati Trenggalek: 17 Februari 2016- sekarang

* Terpilih jadi Wakil Gubernur Jawa Timur: Juni 2018

* Ayah: Hermanto Dardak (Wakil Menteri Pekerjaan Umum 2010-2014)

* Ibu: Sri Widayati

* Istri: Arumi Bachsin

* Anak: Lakeisha Ariestia Dardak dan Alkeinan Mahsyir Putro Dardak

* Pendidikan:

- 2001: Raih gelar diploma dari Melbourne Institute of Business and Technology, pada usia 17 tahun

- S1 di Universitas New South Wales, Australia, 2002-2003

- S2 di Ritsumeikan Asia Pacific University, Jepang, 2004

- S3 di Ritsumeikan Asia Pacific University, Jepang, pada usia 22 tahun, 2006

* Karier:

- World Bank Officer di Jakarta dan Media Analysis Consultant di Ogilvy, 2001-2003.(fahrizal syam)

Berita ini telah terbit pada harian Tribun Timur edisi, Jumat (21/9/2018) dan bersambung pada edisi, Sabtu (22/9/2018).

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved