Guru SD Pertiwi Curhat Soal Konflik Internal, Danny Pomanto Siap Jadi 'Wasit'
Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan 'Danny' Pomanto, menganggap kepemimpinannya lemah sehingga konflik SD Pertiwi tak terselesaikan.
Penulis: Fahrizal Syam | Editor: Mahyuddin
Laporan Wartawan Tribun Timur, Fahrizal Syam
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan 'Danny' Pomanto, menganggap kepemimpinannya lemah sehingga konflik SD Pertiwi tak terselesaikan.
Hal itu disampaikan Danny saat menerima kunjungan guru SD Pertiwi bersama orangtua murid, di kediaman pribadi Danny, Jl Amirullah, Selasa (18/9/2018)
Konflik yang disebut Danny terkait banyak hal, di antaranya terkait ketersinggungan orangtua murid terhadap wali kelas anaknya saat ditagih uang pembayaran bimbingan belajar (bimbel), dan juga tidak akurnya kepala sekolah dengan pihak wali Kelas.
Tak hanya itu, wali kelas bersangkutan juga mengaku dimutasi secara sepihak.
Oleh karena itu, Danny mencoba untuk menangani masalah tersebut.
Baca: Dukung Dokter Cilik Raih Penghargaan, Pertamina Bangun UKS di SD Pertiwi
"Ini sebenarnya bukan tingkatan saya untuk menangani. Tapi saya sebagai pemimpin di Kota Makassar saya harus tau dan turut menengahi setiap permasalahan," ucapnya.
Danny juga turut prihatin atas banyaknya permasalahan yang terjadi di dunia pendidikan.
Katanya, ini terjadi akibat tidak adanya kordinasi baik antara pihak kepala sekolah dengan guru.
"Saya lihat sekarang guru itu tidak ada lagi perhatiannya terhadap murid. Sudah tidak ada kerja sama lagi dengan rekannya. Masing-masing sibuk mengurusi sertifikasi agar mendapatkan uang. Ini tidak benar, guru itu harus bisa menjadi orangtua yang baik bagi muridnya," jelas Danny.
Baca: Danny Kunjungi Tiga Bocah Korban Penyekapan Ibu Angkat
Danny menyerahkan masalah itu ke Dinas Pendidikan Kota Makassar untuk menangani secara prosedur, dan jika tidak ada penyelesaian, Danny akan turun tangan secara langsung.
"Saya lihat juga Dinas Pendidikan Kota Makassar lemah untuk menangani hal seperti ini. Kalau memang tidak mau akur, nanti kita pindahkan saja berdua (Kepala Sekolah dan Wali Kelas bersangkutan) secara bersamaan. Apalagi mereka berdua ini sudah teman lama," ucap Danny.
Danny juga memerintahkan Dinas Pendidikan Kota Makassar untuk melakukan tindakan tegas, dengan cara menurunkan anggotanya agar berkantor di SD Pertiwi selama 2-3 hari untuk mencari tahu kebenaran atas permasalahan tersebut.(*)