Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Menyaksikan Indahnya Air Terjun Tersembunyi di Hulu Sungai Jeneberang

Pengunjung juga bisa lewat Kecamatan Parigi yang berjarak 3 Km dari pasar Saluttowa menuju Desa Jonjo, Desa Majannang

Penulis: Waode Nurmin | Editor: Nurul Adha Islamiah
Wa Ode Nurmin/Tribungowa.com
Air terjun di hulu Sungai Jeneberang, Gowa, Sulsel 

Laporan Wartawan Tribun Timur Wa Ode Nurmin

TRIBUN-TIMUR.COM,SUNGGUMINASA- Lokasinya berada di hulu Sungai Jeneberang.

Air terjun tersembunyi ini berada persis dibawah DAM yang telah porak poranda dihajar air bah sungai Jeneberang dan membentuk air terjun cantik nan mengagumkan.

Ke lokasi air terjun tanpa nama itu, anda bisa melalui dua jalur.

Salah satu pecinta alam dari KPA Jelajah Nusantara, Bang Galang, mengatakan jika ingin berkunjung ke air terjun ini sebaiknya pagi atau siang.

"Agar bisa lebih menikmati keelokan air terjun lebih lama sembari menikmati makan siang atau suguhan kopi nikmat di bawah air terjun," katanya.

Pengunjung bisa lewat Malino, melewati air terjun Takapala dan berhenti di Jembatan Merah Punggawa D' Emba.

Pengunjung juga bisa lewat Kecamatan Parigi yang berjarak 3 Km dari pasar Saluttowa menuju Desa Jonjo, Desa Majannang yang juga menghubungkan jembatan merah.

Setelah memarkir kendaraan diantara jembatan Merah yang lama dan yang baru, perjalanan pun dilanjutkan dengan berjalan kaki selama sejam perjalanan.

Perjalanan ini dilakukan bersama Artspala Tona-Tonasa Gowa (Leader), Kpa Jelajah Nusantara, Gispala Makassar, RPA Makassar, Petualang MDPL, Kpa Panranga Gowa daneberapa pengunjung dari Sinjai, Gowa, Makassar dan Jogyakarta

Melewati Sungai Jeneberang, melintasi bebatuan licin yang menuntut kehati-hatian setiap melangkah, dan jangan bosan menyeberang sungai berkelok laksana ular.

Sejam perjalanan pun seolah tak terasa dengan suguhan pemandangan indah, dengan tebing di kiri kanan sungai yang menawan.

Saat terbaik mengunjungi air terjun ini hanya di musim kemarau saja.

traveler air terjun sungai jeneberang
traveler air terjun sungai jeneberang (Wa Ode Nurmin/Tribungowa.com)

Jika musim hujan sangat berbahaya, selain berarus deras, perjalanan pun sangat beresiko, tak ada jalur alternatif pun sangat berpotensi pengunjung disapu air bah tiba-tiba.

Bukti kedahsyatan sungai Jeneberang jika sedang mengamuk terlihat dari potongan-potongan bendungan yang terbawa air ratusan meter kebawah.

Pengunjung umum, harus dipandu ke lokasi karena perjalanan memang beresiko, apalagi banyak longsoran tebing disepanjang sungai yang dilewati.

"Tingginya diperkirakan 15 sampai 20 meter," lanjutnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved