Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Antisipasi Pergerakan PKI, Kostrad Kariango Gelar Dialog Bareng Pemerintah

Dialog tersebut digelar untuk mewujudkan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) aman dari berbagai ancaman.

Penulis: Ansar | Editor: Mahyuddin
ansar/tribunmaros.com
Diskusi Komunikasi Sosial di Markas Kostrad, dengan melibatkan warga, toko agama dan lainya, Kamis (13/9/2018). 

Laporan Wartawan Tribun Timur, Ansar Lempe

TRIBUN TIMUR.COM, MAROS - Divisi Infrantri 3 Kostrad Kariango meminta kepada warga, tokoh agama, pemerintah dan pihak lainnya, untuk mengantisipasi kebangkitan Partai Komunis Indonesia (PKI)

Kepala staf Divisi Infanteri 3 Kostrad Kariango, Brigjen TNI Dwi Darmadi mengatakan, bahaya komunis di Indonesia harus diantisipasi dan dideteksi sejak awal.

Hal tersebut dikatakan oleh Dwi saat memimpin Diskusi Komunikasi Sosial di Markas Kostrad, dengan melibatkan warga, toko agama dan lainya, Kamis (13/9/2018).

Dialog tersebut digelar untuk mewujudkan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) aman dari berbagai ancaman.

Baca: Atlet Takraw Asal Kariango Pinrang Sabet Emas di Asian Games, Orangtuanya Sujud Syukur

"PKI tidak akan pernah habis. Untuk mengatisipasi gerakan PKI, tentara dan warga harus bekerjasama dengan baik. PKI bisa muncul lagi, pada bulan September ini," katanya.

Selain itu, dia juga meminta warga untuk tetap menjaga keutuhan NKRI.

Dia khawatir, Indonesia akan dikuasai negara asing.

Contohnya, ada beberapa perusahaan asing yang telah masuk ke Indonesia dan mulai berkuasa di beberapa wilayah.

"Padahal pemerintah Indonesia juga punya perusahaan yang sama. Tapi tidak bisa maju karena adanya tekanan ekonomi dari perusahaan luar," katanya.

Dia tidak menginginkan, warga Indonesia menjadi penonton di negaranya sendiri. Sementara negara lain yang meraup keuntungan besar.

"Secara perlahan, asing mulai menguasai Indonesia tanpa kita sadari. Jangan sampai hal itu terus berlanjut. Maknya kita harus waspadai hal itu," katanya.

Baca: 204 Warga Maros Berebut Jabatan Kepala Desa di 14 Kecamatan

Komuniasi sosial tersebut merupakan salah satu bagian bela negara.

Para peserta diminta untuk terlibat dan memberitahukan kepada warga tentang bahaya laten komunis.

"Kami juga harap warga untuk terus mewaspadai penjajahan dari negara lain, seperti investasi besar-besaran dan menguras kekayaan bangsa," katanya.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved