TERPOPULER: Perintah Gubernur Sulsel Untuk Irman YL di Depan Umum: Kembalikan Guru ke Tempat Awal!
TERPOPULER: Perintah Gubernur Sulsel kepada Irman YL di Depan Umum: Kembalikan Guru ke Tempat Awal!
Penulis: Abdul Azis | Editor: Mansur AM
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Terpopuler: Perintah Gubernur Sulsel kepada Irman YL di Depan Umum: Kembalikan Guru ke Tempat Awal!'
Perintah pertama Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah kepada Kadis Pendidikan Sulsel Irman Yasin Limpo untuk menjaga perasaan guru di Sulsel menjadi salah satu berita terpopuler tribun-timur.com sehari sebelumnya.
Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Prof HM Nurdin Abdullah (NA) memerintahkan secara khusus kepada Kepala Dinas (Kadis) Pendidikan Pemprov Sulsel, Irman Yasin Limpo (None) untuk mengembalikan para kepala sekolah dan guru yang dipindahtugaskan ketempat yang jauh dari rumah dan keluarganya.
"Kasihan para kepala sekolah dan guru mereka dipindahkan dan mengajar jauh dari anak dan keluarga," jelas Prof HM Nurdin Abdullah dalam rilis yang diterima tribun-timur.com, Senin (10/9/2018).
Perintah mantan bupati Bantaeng dua periode itu disampaikan pada saat menjadi pembina apel di lapangan upacara Pemprov Sulsel.
Baca: Jarang Lagi Muncul di TV, Video Evi Masamba Cuci Piring di Pesta Nikah Viral, Sudah Lihat?
Baca: Eks Jenderal Bintang 3 Berani Tagih Janji Jokowi Tunjangan TNI-Polri Naik 70 % Jangan Bohong Lagi
Baca: Hotman Paris Berani Sebut Nama SBY Saat Bahas Roy Suryo Bawa Aset Negara, Ada Sendok Garpu
Perintah untuk mengembalikan kepala sekolah dan guru ketempat tugas awal itu karena NA banyak menemukan di daerah-daerah ada kepala sekolah yang dipindahkan ke lokasi yang jauh dari rumahnya.
"Tolong kembalikan mereka. Ini program 100 hari kadis Pendidikan," ujar NA disambut tepuk tangan meriah peserta upacara.
Menurutnya, memisahkan kepala sekolah dan guru serta ASN lainnya, dengan keluarga membuat mereka sakit hati.
"Kalau ada yang sakit hati, kerja kita secara keseluruhan tidak akan mendapat Ridho Allah SWT," katanya.
Tribun-timur.com masih berusaha mendapatkankonfirmasi dari Kepala Dinas Pendidikan Sulsel Irman Yasin Limpo mengenai instruksi gubernur ini.

Gara-gara Formasi CPNS 2018, Kepala BKD Sulsel Kena Tegur
Gubernur Sulawesi Selatan Prof Nurdin Abdullah juga kesal pada bawahannya.
Pasalnya informasi penerimaan CPNS seakan ditutup-tutupi oleh Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Sulsel Ashari F Radjamilo.
Baca: Jarang Lagi Muncul di TV, Video Evi Masamba Cuci Piring di Pesta Nikah Viral, Sudah Lihat?
Baca: Eks Jenderal Bintang 3 Berani Tagih Janji Jokowi Tunjangan TNI-Polri Naik 70 % Jangan Bohong Lagi
Baca: Hotman Paris Berani Sebut Nama SBY Saat Bahas Roy Suryo Bawa Aset Negara, Ada Sendok Garpu
Mantan Bupati Bantaeng dua periode ini mengatakan hingga sekarang dirinya tak tahu menahu mengenai berapa kuota atau formasi CPNS Pemprov Sulsel.
"Mestinya BKD tidak perlu ke saya lagi kalau hal seperti ini. Masa urusan yang seperti itu jadi urusan Gubernur. Tanya dia (Ashari) umumkan saja. Kenapa mesti di tutup tutupi," tegas NA, saat ditemui di Kantor Gubernur, Minggu (9/9/2018).
Hal yang seperti ini kata dia dapat menjadi pertanyaan publik, ketika suatu organisasi tidak transparan.
Nurdin pun menambahkan meski formasi CPNS dilaporkan kepada dirinya, dirinya tak memiliki kewenangan untuk merubah sistem.
Pasalnya segala aturannya telah ditetapkan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi Birokrasi.
Sementara itu, Kepala BKD Sulsel Ashari F Radjamilo mengatakan formasi CPNS sudah ia terima.

Hanya saja, formasi itu baru akan diumumkan setelah dirinya (Ashari) melaporkan kepada Gubernur.
"Saya lapor dulu ke Pak Gubernur, tidak enak sama beliau. Tunggu saja, formasi sudah adami saya pegang," katanya.
Sikap Ashari, tentu berbanding terbalik dengan pemda di kabupaten kota di Sulsel.
Seperti halnya Kabupaten Wajo. Melalui BKD Wajo telah diumukan formasi CPNS 2018.
Untuk penerimaan tahun anggaran 2018, Pemkab Wajo mendapatkan jatah sebanyak 309 orang dari sekitar 2.000 yang diusulkan.
Sekretaris Daerah Kabupaten Wajo Amiruddin, Minggu (9/8/2018), mengatakan, dari jumlah tersebut, terdapat 70 jatah bagi tenaga honorer kategori II.
Sementara untuk formasi umum yang dibutuhkan sebanyak 239 orang.
"Yaitu terdiri dari tenaga guru 100 orang, tenaga kesehatan 109 orang, dan tenaga teknis 30 orang," tuturnya. (sal)
Baca: Jarang Lagi Muncul di TV, Video Evi Masamba Cuci Piring di Pesta Nikah Viral, Sudah Lihat?
Baca: Eks Jenderal Bintang 3 Berani Tagih Janji Jokowi Tunjangan TNI-Polri Naik 70 % Jangan Bohong Lagi
Baca: Hotman Paris Berani Sebut Nama SBY Saat Bahas Roy Suryo Bawa Aset Negara, Ada Sendok Garpu