Ahmad Dhani Sebut Wajah Presiden Jokowi Tak Milenal, Langsung Dibalas Anak Muda Muhammadiyah Ini
Ahmad Dhani Sebut Wajah Presiden Jokowi Tak Milenal, Langsung Kena Balasan dari Anak Muda Muhammadiyah Ini
TRIBUN-TIMUR.COM- Ahmad Dhani Sebut Wajah Presiden Jokowi Tak Milenal, Langsung Kena Balasan dari Anak Muda Muhammadiyah Ini
Penyanyi senior yang kini terjun di dunia politik Ahmad Dhani kembali membuat pernyataan.
Kali ini membahas Presiden RI Joko Widodo.
Ahmad Dhani mengatakan, Presiden Joko Widodo menurutnya, sama sekali tidak mewakili kaum milenial.
Baca: Cantik dan Anggunnya Annisa Pohan Pakai Jilbab di Ultah SBY, Liat Foto-fotonya
Baca: Bukti Jika Hotman Paris Tak Bisa Lupakan Meriam Bellina, Simak Lagi Kisah Lama Keduanya
Baca: Prediksi Susunan Pemain Bali United vs Persela Lamongan, Widodo Waspada Kejutan Tamu
Hal itu disampaikan Ahmad Dhani dalam Apa Kabar Indonesia Pagi, Senin (10/9/2018).
"Ya itu kan perasaannya Pak Jokowi sendiri ya, kalau buat saya sendiri sih nggak juga, gitu loh, nggak juga mewakili, dari mana mewakilinya, gitu loh," kata Ahmad Dhani dilansir TribunnewsBogor.com dari tayangan YouTube yang diposting di hari yang sama.
Bahkan secara tidak langsung ia menyebut, Jokowi tidak memiliki tampang milenial sama sekali.
"Milenial itu dilihat dari wajahnya, tampang kayak saya ini milenial, jelas," ujarnya kemudian tertawa.
Bahkan kata Ahmad Dhani, meski Jokowi sering mengenakan sneakers, membawa motor gede, hal itu tak lantas disebut Jokowi mewakili kaum milenial.
"(Sneaker, motor) Itu tidak substantif, anak muda tidak harus seperti itu. Misal suka metalica, jangan-jangan cuma tahu satu lagu saja," sindirnya.
Untuk itu kata dia, Erick Thohir harus bekerja keras untuk membangun pandangan bahwa Jokowi mewakili kaum milenial.
"Jadi buat saya Pak Erick Thohir kerjanya keras," tandasnya.
Ia juga mengaku tak gentar dengan adanya sosok Erick Thohir di tim Jokowi, sebab menurutnya ada 99 orang seperti Erick Thohir di tim Prabowo.
"Di tim kami orang seperti Erick Thohir itu ada 99 orang, salah satunya saya. Pak Joko panglimanya, saya sama Erick Thohir Apple to Apple lah," tandasnya.
Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak atau yang akrab disapa Anin, kemudian menanggapi pernyataan Ahmad Dhani tersebut.
Menurutnya, apa yang disampaikan Ahmad Dhani itu justru mengarah pada kedangkalan peradaban politik.
Hal itu disampaikannya di akun Twitter miliknya, @Dahnilanzar, Senin (10/9/2018).
"Kok saya merasa diskusi status milenial gak milenial ini, justru mengarah kepada "kedangkalan peradaban politik" Indonesia kekinian ya. Yang kita butuhkan adl apa gagasan besar bagi kemajuan Indonesia masa depan. Komitmen lawan bandit politik yg menyandera negeri," tulisnya di postingan berita terkait statemen Ahmad Dhani tersebut.Dahnial Simanjuntak
Ia kemudian mengatakan, milenial tidak bisa diasosiasikan pada simbol-simbol fisik dan gimmick semata, melainkan pada pada kemajuan berpikir.
"Sahabat muda, mencermati kontestasi politik yg berebut suara milenial. bila status2 milenial itu diasosiasikan pd simbol-simbol fisik dan gimmick, bukan pd kemajuan pikir,akhlak dan integritas.Apa bedanya kita dengan generasi alay-alay yg sibuk dg model sepatu dan baju terbaru," tulisnya lagi.
Untuk itu menurutnya, jika milenial hanya dinilai dari fisik menarik, dirinya tidak tertarik dengan sebutan tersebut.
"Bila yg dimaksud dg milenial itu sekedar muda dengan fisik menarik dan gimmick keren. Maka, dg senang hati sy tdk tertarik dg sebutan milenial itu. Kemajuan itu letaknya di hati (akhlak, Integritas) dan di kepala (otak, nalar)," tulisnya.Menurutnya, milenial itu yakni akhlak yang mulia, cerdas, dan memiliki fisik yang prima.
"Milenial keren dan paripurna itu, akhlak mulia, ilmu tinggi (cerdas), fisik prima,.... ini yg namanya Milenial berkemajuan," cuitnya.
Baca: Cantik dan Anggunnya Annisa Pohan Pakai Jilbab di Ultah SBY, Liat Foto-fotonya
Baca: Bukti Jika Hotman Paris Tak Bisa Lupakan Meriam Bellina, Simak Lagi Kisah Lama Keduanya
Baca: Prediksi Susunan Pemain Bali United vs Persela Lamongan, Widodo Waspada Kejutan Tamu