Jokowi yang Dulu Kurus, Pendiam, dan Suka Nangis
Sutarti mengenal Jokowi saat pasangan keluarga Noto Mihardjo dan Sudjiatmi itu pindah rumah di pinggir bantaran Kali Anyar Solo
"Saya sering boncengkan pakai sepeda ontel ke pakdenya (Pak Miyono) di Gondang. Kalau tidak mau menangis. Saya suruh makan dahulu, ya tidak mau. Pokoknya nangis itu minta ke sana," kata Tarti.
Lima tahun kemudian, lanjut Tarti, orangtua Jokowi pindah rumah di Sumber karena saat itu seluruh rumah yang berada di pinggir bantaran kali Anyar direlokasi.
Lokasi pengganti dijual ke orang lain, lalu orangtua Jokowi membangun rumah di Sumber.
Tak dilupakan
Meski sudah menjadi orang besar, Jokowi tidak melupakannya.
Saat menjabat sebagai wali kota Solo dan Gubernur DKI, Jokowi masih mau menemuinya.
"Hanya saja saat ini dibatasi protokoler sehingga tidak bisa sedekat dahulu. Kalau dahulu saya sudah biasa tidur di sana. Sekarang tidak lagi," ujar Tarti.
Ia pun merasa bersyukur saat Jokowi dinobatkan menjadi presiden RI ketujuh masih mengingat keluarganya.
Hal itu terbukti, saat ibunya meninggal, Jokowi datang melayat.
Namun, suatu saat diwawancara salah satu televesi swasta di Jakarta, hati Tarti berdebar-debar.
Ia khawatir, Jokowi yang saat itu menjabat sebagai gubernur DKI membuat pernyataan tidak mengenalnya.
"Ternyata dia jawab kenal," ujar Tarti.
Meski sudah menjadi presiden, sampai saat ini, kekakraban dan kekeluargaannya tidak berubah.
Ia pun rutin datang ke rumah Jokowi di Sumber, Banjarsari saat lebaran tiba.
Hanya saja, sampai saat ini belum pernah menemui Jokowi di Istana Negara.