Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Acara Wisuda PIP Makassar dan BP2IP Barombong, Menhub Ingatkan Fourth Zero Industrial Revolution

Sebanyak 716 orang dilantik menjadi Perwira Pelayaran Niaga pada wisuda kali ini, yang berasal dari beberapa program diklat.

Penulis: Fahrizal Syam | Editor: Nurul Adha Islamiah
FAHRIZAL
Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Makassar bersama Balai Pendidikan dan Pelatihan Ilmu Pelayaran (BP2IP) Barombong menggelar acara wisuda gabungan perwira pelayaran niaga lulusan program diploma IV pelayaran dan diklat pelaut tingkat I, III, IV, dan V, di Lapangan Karebosi Makassar, Selasa (4/8/2018). 

Laporan Wartawan Tribun Timur, Fahrizal Syam

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Makassar bersama Balai Pendidikan dan Pelatihan Ilmu Pelayaran (BP2IP) Barombong menggelar acara wisuda gabungan perwira pelayaran niaga lulusan program diploma IV pelayaran dan diklat pelaut tingkat I, III, IV, dan V, di Lapangan Karebosi Makassar, Selasa (4/8/2018).

Sebanyak 716 orang dilantik menjadi Perwira Pelayaran Niaga pada wisuda kali ini, yang berasal dari beberapa program diklat.

Menteri perhubungan dalam sambutannya yang dibacakan Kepala Badan Pengembangan SDM Perhubungan, Kementerian Perhubungan, Umiyatun Hayati Triastuti mengatakan, sejak Januari 2012 Indonesia telah menyatakan siap mengimplementasikan Standard of Training, Certification and Watchkeeping For Seafarer (STCW) amandemen 2010.

"Untuk itu diperlukan komitmen kita bersama untuk memberikan perhatian dan langkah tindak lanjut secara terus-menerus dalam pengimplementasiannya," kata Hayati.

Ia juga mengingatkan untuk terus berusaha dan saling bahu membahu melakukan percepatan penyesuaian-penyesuaian yang diperlukan untuk dapat memenuhi tuntutan dari STCW Amandemen 2010.

"Dengan demikian maka Indonesia akan tetap mendapatkan pengakuan White List dari International Maritime Organisation (IMO)," imbuhnya.

Menhub juga mengingatkan bahwa saat ini kita telah masuki pada era digitalisasi, atau dikenal dengan “Fourth Zero Industrial Revolution” dimana secara fundamental akan merubah kehidupan kita, pekerjaan kita dan juga berbagai aspek ekonomi lainnya.

"Seperti sebelumnya kita telah mengalami tiga revolusi industri yaitu, revolusi industri yang pertama adalah penggunaan tenaga air dan uap untuk menjalankan mesin produksi, revolusi industri yang kedua penggunaan tenaga listrik untuk produksi massal, revolusi industri yang ketiga penggunaan elektronik dan teknologi informasi untuk otomatisasi," kata dia.

"Pada saat ini merupakan revolusi industri yang keempat yang merupakan gabungan antara ruang lingkup fisikal dan digital. Hal ini merupakan tantangan sekaligus peluang bagi kita terutama bagi pelaut yang diharapkan juga dapat terus meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan kemampuan seiring dengan perkembangan teknologi, sehingga menjadi tenaga-tenaga pelaut yang unggul dan mampu bersaing baik secara nasional maupun secara global," pungkasnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved