PPUPIK Unismuh Produksi Benih Jagung Hibrida
Program tersebut dicetuskan untuk memberi kesempatan dan pengalaman kepada mahasiswa Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian
Penulis: Nurul Adha Islamiah | Editor: Nurul Adha Islamiah
lihat foto
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Program Pengembangan Usaha Produk Intelektual Kampus (PPUPIK) Pusat Tanaman Bersertifikat Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar saat ini mengembangkan produk benih bersertifikat.
Program tersebut dicetuskan untuk memberi kesempatan dan pengalaman kepada mahasiswa Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Muhammadiyah Makassar.
"Diharapkan dengan adanya program ini dapat mendorong perkembangan budaya pemanfaatan hasil riset dan menjadi salah satu sumber pendapatan," kata Dr Syamsia, SP, M Si sebagai Ketua Pelaksana Hibah Pengabdian masyarakat Program Pengembangan Usaha Produk Intelektual Kampus (PPUPIK).
Salah satu kegiatan PPUPIK untuk tahun 2018 adalah kegiatan produksi benih jagung hibrida HJ-21. Potensi produksi 12,2 t/ha dan rata-rata produksi 11, 4 t/ha, tahan penyakit bulai, hawar daun dan karat daun. Jagung HJ-21 dilepas pada Bulan November 2014.
Produksi benih jagung HJ-21 menggunakan benih dua benih induk yaitu benih N-79 sebagai benih betina dan Mr-14 sebagai jantan.
"Benih induk ini diperoleh dari Balitsereal Maros. Penanaman benih menggunakan satu baris untuk jantan dan tiga baris betina. Kegiatan Rouging dan Dataselling merupakan kegiatan penting dalam produksi benih," tambahnya.
Dijelaskan, rouging merupakan kegiatan identifikasi dan menghilangkan tanaman yang menyimpang sehingga dihasilkan tanaman yang seragam.
Tujuan kegiatan ini untuk mempertahankan kemurnian dan mutu genetik varietas.
Sedangkan dataselling adalah kegiatan memotong bunga jantan pada tanaman induk betina. Dilakukan sebelum bunga jantan terbuka/muncul dari daun terakhir. (*)
