Jusuf Kalla: Saya 2 Kali Bersaing dengan Prabowo, tapi Tetap Sahabat
Bakal calon Presiden RI sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto bertemu Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla
TRIBUN-TIMUR.COM - Bakal calon Presiden RI sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto bertemu Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla pada Rabu (15/8/2018) malam.
Prabowo tiba di rumah dinas Kalla, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, sekitar pukul 20.45 WIB.
Mobil merek Lexus berwarna putih yang ditumpangi Prabowo langsung masuk ke area rumah Kalla.
Tampak Sekjen Partai Gerindra juga ikut mendampingi mantan Danjen Kopassus itu.
Sementara, berdasarkan foto dikirim Juru Bicara Wakil Presiden RI, Husain Abdullah kepada Tribun-Timur.com, tampak pula hadir dalam pertemuan itu, yakni pengusaha, Aksa Mahmud.
Aksa tampak duduk di samping kanan Sandiaga.
Sandiaga tampak mengenakan kopiah.
Menurut Husain, walaupun Kalla dan Prabowo telah 2 kali bersaing pada Pilpres, namun mereka tetap bersahabat.
“Saya sudah dua kali bersaing dengan Pak Prabowo, tapi tetap bersahabat. Pilpres sekali dalam 5 tahun, tapi persahabatan bertahun tahun lamanya,” kata Kalla seperti ditirukan Husain.
Kalla bersaing dengan Prabowo pada Pilpres pada tahun 2009.
Saat itu, Prabowo menjadi Cawapres berpasangan dengan Megawati Soekarnoputri.
Kalla sebagai Capres berpasangan dengan Wiranto.
Lalu, pada Pilpres tahun 2014, dimana Prabowo menjadi Capres yang berpasangan dengan Hatta Rajasa, sedangkan Kalla berpasangan Joko Widodo hingga akhirnya terpilih.
Sebelumnya, Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani juga mengatakan jika dalam pertemuan itu Prabowo dan Kalla membahas Pilpres 2019.
Seperti diketahui, Prabowo telah mendaftar sebagai bakal calon presiden berpasangan dengan bakal calon Wakil Presiden RI, Sandiaga Uno.
Namun, Muzani tidak menjelaskan lebih detail persoalan yang akan dibicarakan dalam pertemuan tersebut.
"Soal Pilpres. Dalam tradisi ketimuran kan yang lebih junior datang ke senior kan biasa. Apalagi ada hajat besar maka perlu silaturahim kepada orang yang dihormati dan dituakan. Itu penting," kata Muzani.(*)