Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Cerita dan Kehebatan Ilham Habibie, Putra Presiden RI Tapi Tidak Bisa Bahasa Indonesia

Cerita Ilham Habibie, Putra Presiden RI Tapi Tidak Bisa Bahasa Indonesia

Editor: Mansur AM
BJ Habibie dan putranya, Ilham 

Sebagai informasi, Ilham Habibie saat ini menjabat sebagai Chairman di PT Orbit Ventura Indonesia, sebagai komisaris Independen PT Inter Media Capital Tbk, Chairman PT Industri Mineral Indonesia, sebagai komisaris PT Malacca Trust Wuwungan Insurance Tbk serta Chairman PT Ilthabi.

Putra dari mantan Presiden ketiga Republik Indonesia (RI) B.J. Habibie ini juga turut aktif dalam organisasi di antaranya Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) sebagai Vice Chairman, ICC Indonesia sebagai President, Masyarakat Ekonomi Syariah sebagai Member of Board of Trustees, The International Islamic Forum for Science, Technology and Human Resources Development (IIFTIHAR) sebagai Secretary General.

Baca: Kekecewaan Soeharto ke BJ Habibie & 14 Menteri, Gini Kisah Pilu Detik-detik Lengsernya jadi Presiden

Baca: Ratu Kerajaan Ubur-ubur Titisan Nyi Roro Kidul Sebut Nama Jokowi, Berikut Reaksi KH Maruf Amin

Baca: Bikin Penasaran Tunggu Blak-blakan Ahok 16 Agustus Hari Ini dari Penjara

Lihat Isi Rumah BJ Habibie Bikin Melongo, Garasinya Apalagi. Tonton Video Ini!

Siapa tak kenal Prof Dr Ing H Bacharuddin Jusuf Habibie FREng (81)?

Kiprahnya hingga kini membuat banyak orang terkagum-kagum. Pengakuan terhadap pria yang akrab disapa BJ Habibie atau Eyang Habibie tak hanya di Tanah Air.

Prestasi dan karyanya bahkan sudah mendapat pengakuan dunia internasional. Habibie merupakan Presiden Republik Indonesia yang ketiga.

Pria kelahiran Parepare, Sulawesi Selatan (Sulsel) ini menggantikan Soeharto yang mengundurkan diri dari jabatan presiden pada 21 Mei 1998. 

Sebelumnya, dia menjabat Menteri Negara Riset dan Teknologi/Ketua BPPT/Kepala BPIS, serta sederet jabatan penting lainnya.

Habibie sudah mengharumkan nama bangsa dengan kecerdasan yang dimilikinya.

Habibie mendapatkan gelar doktor teknik mekanik dalam bidang desain dan konstruksi pesawat udara.

Ia telah memegang 46 paten di bidang Aeronautika dunia. Dan kini pria yang pernah menjabat sebagai menteri riset dan teknologi itu berencana membuat suksesor pesawat N250 produksi IPTN (saat ini PT Dirgantara Indonesia) yang pernah berjaya saat lahir pada 1995.

Pesawat baru ini mulai dibuat pada pertengahan 2016. Pesawat R80 sendiri kabarnya baru bisa diterbangkan pada 2021. 

Dalam rangka pembuatan pesawat itu dilakukan penggalangan dana untuk pembuatan purwarupa (prototype) pesawat R80 yang diperkirakan mencapai Rp 200 miliar.

Sedangkan untuk keseluruhan biaya pengembangan usaha mencapai 1,5 miliar dollar AS atau sekitar Rp 20 triliun.

PT Regio Aviasi Industri (RAI) telah menjalin kerja sama dengan situs penggalangan dana melalui internet atau crowdfunding yakni Kitabisa.com.

Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved