Legislator Demokrat Ini Usulkan Diskominfo Bulukumba Dilebur ke Dishub, Alasannya?
Termasuk juga Radio Swara Panrita Lopi (SPL), kata Andi Baso, sudah tak pernah lagi melakukan siaran langsung jika ada kegiatan
Penulis: Firki Arisandi | Editor: Imam Wahyudi
Laporan Wartawan TribunBulukumba.com, Firki Arisandi
TRIBUNBULUKUMBA.COM, UJUNG BULU - Legislator Demokrat, Andi Baso Zulkarnain, mengusulkan Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Bulukumba untuk dilebur.
Hal itu disampaikan oleh Andi Baso, di ruang Komisi B DPRD Bulukumba, Selasa (15/8/2018) siang, saat berbincang bersama beberapa legislator lainnya, termasuk Ketua DPRD Andi Hamzah Pangki.
Saat dimintai keterangannya, Andi Baso mengaku bukan tanpa alasan pihaknya memberikan usulan tersebut, salahsatunya capaian kinerja Diskominfo tidak jelas.
"Tidak tahu apa sasarannya ini infokom, tiap tahun kita memberikan anggaran, capaian kinerjanya dimana," tanya Andi Baso.
Termasuk juga Radio Swara Panrita Lopi (SPL), kata Andi Baso, sudah tak pernah lagi melakukan siaran langsung jika ada kegiatan-kegiatan pemerintah maupun DPRD.
Padahal radio ini diperuntukkan untuk menginformasikan kegiatan-kegiatan pemerintahan kepada seluruh masyarakat, termasuk dalam pembahasan rapat paripurna.
"Nanti kita akan potong anggaran yang kesana," tambah Andi Baso.
Legislator Penggati Antar Waktu (PAW) Wabup Bulukumba, Tomy Satria Yulianto ini mengusulkan agar Diskominfo digabung kembali ke Dinas Perhubungan.
Sementara Andi Hamzah Pangki menambahkan, bahwa pihaknya bakal melakukan pemanggilan kepada pihak Diskominfo Bulukumba.
Pertemuan tersebut nantinya juga bakal mempertanyakan biaya pembayaran listrik di salahsatu OPD yang beralamat di Jl Kusuma Bangsa, Kelurahan Caile, Kecamatan Ujung Bulu itu.
Pasalnya, pembayaran listrik di kantor itu sempat menunggak dan disegel PLN, padahal kata Hamzah, telah dianggarkan selama setahun.
"Nanti kita akan tanya kenapa tidak pernah live. Juga pembayaran listriknya, karena kita sudah anggarkan itu selama setahun. Kok bisa menunggak," tutur Legislator Dapil Gantarang-Kindang itu.