853 Mahasiswa FEB Ikut KKP, 82 Persen Wanita
Acara ini dirangkaikan dengan penandatanganan kerja sama MoU/MOA Speak Indonesia and Cambridge Ingglish School.
Penulis: Munawwarah Ahmad | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Sebanyak 853 mahasiswa Kuliah Kerja Profesi (KKP) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Muhammadiyah Makassar angkatan 2015 tahun akademik 2018/2019 mengikuti pembekalan dan pelepasan di Gedung Balai Sidang Kampus Unismuh Makassar, Rabu (15/8/2018).
Peserta KKP ini dilepas oleh rektor yang diwakili Wakil Rektor I Unismuh Makassar, Dr Ir H Rakhim Nanda. Hadir Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Ismail Rasulong, Ketua LP3M Dr Abubakar Idham, Direktur Humas dan Kerjasama Dr H Mahmud Nuhung, dan seluruh wakil dekan, kepala prodi dan dosen pembimbing.
Acara ini dirangkaikan dengan penandatanganan kerja sama MoU/MOA Speak Indonesia and Cambridge Ingglish School.
Dalam rilis yang diterima tribun-timur.com, Ketua Panitia Sultan Sarda menuturkan dari 853 peserta KKP sekira 82 persen adalah wanita.
Sultan Sarda juga dalam laporannya mengatakan peserta KKP terbanyak adalah KKP regular sebanyak 716 orang, dan sisanya adalah KKP Studi Komparatif, KKP Tematik dan KKP Plus.
Peserta KKP ini akan disebar di beberapa kabupaten di Sulsel dan ada juga ditempatkan di luar Sulsel seperti NTB, Mataram, dan Lombok.
Baca: Sebelum Berangkat KKP, Mahasiswa Agribisnis Unismuh Diberi Pembekalan di Kampus
Baca: Mahasiswa KKP Unismuh Ajar Warga Desa Ballasuka Gowa Pertanian Organik
Mereka yang ditempatkan di luar Sulsel adalah mahasiswa yang berasal dari daerah tersebut. Dengan harapan setelah selesai di Unismuh bisa kembali membangun daerahnya masing-masing.
Khusus untuk peserta KKP di Makassar lebih banyak ditempatkan di perusahaan-perusahaan maupun industri. Sementara di daerah ditempatkan diinstansi-intansi pemerintahan hingga tingkat desa.
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Ismail Rasulong, dalam sambutannya mengatakan KKP ini adalah salah satu rangkaian kegiatan akademik yang wajib untuk diikuti oleh mahasiswa jika telah memenuhi syarat akademik.
Dikatakan sebelum diterjunkan ke lokasi, mahasiswa terlebih dahulu diberikan pembekalan yang bertujuan untuk memberikan pengetahuan awal memasuki dunia nyata, yang memerlukan adaptasi yang tinggi.
Memasuki dunia nyata tidak cukup dengan kemampuan akademik tetapi harus dibekali lagi dengan pengetahuan-pengetahuan tambahan atau solf skill.
Karenanya FEB Unismuh Makassar melakukan kerjasama berbagai pihak di antaranya menggandeng lembaga bahasa untuk meningkatkan kapasitas mahasiswa didalam berkomunikasi yang baik, khususnya dalam penguasaan Bahasa Inggris.
Sementara Wakil Rektor I Unismuh Makassar, Dr Ir H Rakhim Nanda kepada peserta KKP mengingatkan bahwa dalam pangkalan data pendidikan tinggi telah beriringan dengan peraturan menteri dengan tegas menyebutkan bahwa masa studi di perguruan tinggi maksimal 14 semester.
“Tidak boleh ada mahasiswa yang sampai melewati semester 14. Karena ketika ada mahasiswa yang sampai melewati semester 14 maka sudah otomatis namanya terhapus di pangkalan data dikti,” jelasnya.
Oleh karena itu, Rahim Nanda meminta setelah usai melaksanakan KKP di lapangan maka segera berbenah untuk secepatnya menyelesaikan semua tugas-tugas yang masih terbengkalai.
Rakhim Nanda juga dalam kesempatan ini percaya kalau peserta KKP Unismuh ini mampu menjaga nama baik Unismuh Makassar selama berada di lokasi.(*)