Live Streaming ILC TVOne 'Kejutan Cawapres: Antara Mahar Politik dan PHP', Mahfud MD Buka Suara
'Kejutan Cawapres: Antara Mahar Politik dan PHP' akan menjadi tema Indonesia Lawyer Club (ILC) TVOne malam ini
TRIBUN-TIMUR.COM - 'Kejutan Cawapres: Antara Mahar Politik dan PHP' akan menjadi tema Indonesia Lawyer Club (ILC) TVOne malam ini Selasa (14/8/2018) pukul 20.00 wib.
"Dear Pencinta ILC: Diskusi kita Selasa pkl 20.00 besok berjudul, "Kejutan Cawapres: Antara Mahar Politik dan PHP" #ILCAntaraMaharDanPHP," tulis host ILC, Karni Ilyas kemarin.
Salah satu yang dijanjikan Karni ilyas adalah munculnya Mahfud MD yang disebut-sebut jadi korban PHP Jokowi.
Seperti diketahui awalnya Mahfud MD disebut-sebut bakal mendampingi Jokowi.
Bahkan jelang deklarasi, Mahfud sudah bersiap di restoran dekat pertemuan kubu Jokowi.
Namun Jokowi justru memilih Maruf Amin.
Mahfud MD sebelumnya mengatakan kaget tapi tak kecewa.
Sementara itu, dugaan mahar politik justru hangat diperbincangkan kubu Prabowo.
Hal itu menyusul cuitan salah satu petinggi Demokrat yang menyebut ada mahar sebesar Rp 500 M di balik terpilihnya Sandiaga Uno sebagai cawapres Prabowo.
Wakil Sekjen Partai Demokrat Andi Arief mengaku diperintah partainya untuk bicara mengenai dugaan mahar Rp 500 miliar dari Sandiaga Uno kepada Partai Amanat Nasional dan Partai Keadilan Sejahtera.
Mahar itu, disebutnya, dijanjikan agar PAN dan PKS mau menerima Sandiaga Uno sebagai calon wakil presiden bagi Prabowo Subianto.
"Saya ingin menyatakan bahwa saya diperintah partai bicara ini," kata Andi dalam acara sapa Indonesia Malam di Kompas TV, Senin (13/8/2018) malam.
Andi memastikan pernyataannya bisa dipertanggungjawabkan.
Bahkan, menurut dia, keputusan Demokrat untuk mengungkap soal dugaan mahar ini diambil dalam rapat resmi partai di kediaman Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono, Rabu (8/8/2018) malam.
"Hasil rapat menyatakan kita kemukakan saja ke publik problem sebenarnya," kata dia.
Andi mengaku tidak takut jika pernyataannya di Twitter berujung pada konsekuensi hukum.
Mantan staf khusus Presiden keenam SBY ini menyatakan siap menghadapi proses hukum jika kicauannya diproses oleh pihak kepolisian.
Ia bersedia dikonfrontasi dengan pihak yang merasa dirugikan dengan pernyataannya.
Ia juga menolak minta maaf perihal isu mahar Rp 500 miliar kepada PKS dan PAN itu.
"Saya orang yang taat hukum, pasti akan hadir, tidak mungkin saya menghindar. Saya siap dikonfrontasi untuk menyelesaikan masalah ini," ujarnya.
Kompas.com tengah meminta komentar Demokrat terkait pernyataan Andi Arief ini.
Isu mahar Rp 500 miliar ini sempat membuat Partai Demokrat goyah untuk bergabung ke koalisi Gerindra, PKS, dan PAN.
Hingga menit-menit akhir, partai berlambang mercy menolak Sandiaga sebagai cawapres Prabowo.
Gerindra, PKS, dan PAN kemudian meninggalkan Demokrat dan tetap melakukan deklarasi terhadap pasangan Prabowo-Sandi.
Namun, pada keesokan harinya, Partai Demokrat tetap memilih mengusung pasangan Prabowo-Sandi ketimbang pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
PKS tuntut maaf
PKS sebelumnya berang dengan tuduhan Andi Arief tersebut. Juru Bicara DPP PKS Muhammad Khalid menegaskan, pihaknya akan melaporkan Andi ke kepolisian.
"Itu jelas fitnah dan kami akan memproses itu," ujar Khalid dalam acara diskusi di bilangan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (11/8/2018).
Tidak hanya mengancam akan melaporkan ke polisi, PKS juga menuntut Andi meminta maaf dan memberi klarifikasi kepada publik.
"Kalau tidak minta maaf, ada proses. Kami akan memproses itu kalau enggak ada upaya permintaan maaf dan proses klarifikasi," ujar Khalid.
Bagaimana keseruan ILC malam ini.