Pekerjakan 28 Ribu Orang, PT IMIP Masak 4 Ton Ayam dan 3,5 Ton Beras Setiap Hari
PT IMIP pun setiap harinya harus memberi makanan karyawannya itu empat kali sehari yakni pagi, siang, sore, dan malam hari.
Penulis: Fahrizal Syam | Editor: Mahyuddin
Laporan Wartawan Tribun Timur, Fahrizal Syam
TRIBUN-TIMUR.COM, MOROWALI - PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) kini menjadi salah satu perusahaan berbasis nikel terbesar di Indonesia, bahkan di dunia.
Perusahaan yang berlokasi di Desa Fatufia, Kecamatan Bahodopi, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah ini, mempekerjakan total sekitar 28 ribu pekerja, baik tenaga kerja Indonesia (TKI) maupun tenaga kerja asing (TKA).
PT IMIP pun setiap harinya harus memberi makanan karyawannya itu empat kali sehari yakni pagi, siang, sore, dan malam hari.
Tribun Timur berkesempatan melihat dapur tempat para koki menyiapkan makanan bagi 28 ribu tenaga kerja PT IMIP, Selasa (7/8/2018).
Baca: Kesulitan Rerut Tenaga Kerja Lokal Jadi Alasan PT IMIP Pekerjakan Ribuan TKA
IMIP memiliki dua dapur masak untuk karyawan, yakni dapur untuk TKI dan dapur untuk TKA.
Dapur tersebut dipisahkan, karena untuk para pekerja TKA, terdapat bahan makanan khusus, salah satunya daging babi.
Meskipun saat waktu makan, beberapa TKA juga sering berbaur di tempat makan TKI.
Kepala koki dapur TKI, Ii Masuri mengatakan, pihaknya setidaknya membutuhkan empat ton ayam dan 3,5 ton beras untuk dimasak setiap harinya, dan itu belum termasuk sayuran dan buah-buahan pelengkap.
"Untuk makan pagi kami biasa masak 500 kilogram ayam, siang 2,1 ton, sore 1,1 ton, dan malam 1 ton, itu khusus daging ayam," ungkap Ii saat ditemui di sela aktifitasnya menyiapkan makan untuk karyawan.

Baca: Melihat Lebih Dekat Kawasan Industri Berbasis Nikel Terbesar di Indonesia
Sementara untuk nasi, PT IMIP setidaknya harus memasak 3,5 ton beras setiap hari untuk menyuplai kebutuhan gizi para karyawan.
"Kami memang selalu perhatikan gizi karyawan. Senua porsi nasi dan lauknya sudah diperhitungkan dengan baik," kata dia.
Menu yang disajikan pun setiap hari berubah, dan baru akan kembali ke menu yang sama setiap dua pekan.
"Porsi makan karyawan kita itu Rp18 ribu per orang per satu kali makan, mau dia pekerja asing atau lokal. Setiap hari pun kita siapkan menu berbeda seperti ayam, cumk, udang, ikan, daging, dan lain-lain," jelasnya.
Memberi makan puluhan ribu orang bagi Ii jelas menjadi tantangan tersendiri, apalagi selera setiap orang tidak sama.
"Memberi makan 28 ribu orang tentu jadi tantangan bagi kita. Semua harus diperhatikan dan diantisipasi jika saja ada karyawan yang alergi terhadap makanan tertentu," pungkasnya