Aktivis Perempuan Enrekang Kecam Perlakuan Terhadap Neno Warisman di Batam

Laporan Wartawan TribunEnrekang.com, Muh Azis Albar

TRIBUNENREKANG.COM, ENREKANG - Aktivis perempuan, Neno Warisman mendapat penolakan massa saat tiba di Bandara Hang Nadim Batam, Sabtu (28/7/2018) lalu.

Sedianya kedatangan Neno Warisman ke Batam untuk menggelar aksi gerakan #2019gantipresiden yang akan diselenggarakan di Lapangan Masjid Raya Kota Batam, Minggu (29/7/2018) pagi.

Namun, kedatangan Neno Warisman ke Batam justru ditolak oleh sejumlah massa dengan berunjuk rasa di sekitar bandara.

Aktivis perempuan Enrekang, Sry Yanti Ningsih menyayangkan hal tersebut. Menurutnya, pencegatan seperti itu seharusnya tidak dilakukan, apalagi terhadap seorang perempuan.

Baca: Inilah Sosok Hendri Koto, Pelatih Tarung Bebas yang Pasang Badan Saat Neno Warisman Didemo di Batam

Baca: Tertahan di Bandara Batam Gegara Kedatangannya Ditolak, Neno Warisman Sedih, Ini Video Curhatannya

Itu lantaran, setiap orang bebas menentukan pilihan termasuk perempuan, yang tentunya memiliki suara yang sangat menentukan pada Pemilihan presiden (Pilpres) 2019.

"Perempuan juga harus diberi kesempatan menyampaikan pendapatnya secara terbuka di depan umum, dan apapun alasannya perbuatan mencegat seperti itu tak dibenarkan," kata Sry kepada TribunEnrekang.com, Senin (30/7/2018).

Ia menegaskan, pihaknya mengecan perlakuan terhadap Neno Warisman di Batam. "Sebagai aktivis perempuan saya tidak setuju perlakuan itu, karena suara dan pendapat kami juga perlu dan harus didengarkan, sepanjang itu tidak melanggar Undang-Undang," tutur ketua Komunitas Perlindungan Perempuan dan Anak Massenrempulu (KP2AM) ini.

Ia menambahkan, seharusnya perbuatan itu tidak terjadi lagi dan semoga tak ada lagi pencegatan untuk perempuan lain yang ingin menyampaikan pendapatnya.(*)