Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Jelang PSIS Semarang Vs PSM, Mantan Penasihat Teknik PSM Sarankan Coach Robert Lakukan Ini?

Padahal Butler –yang dipecat Persipura Jayapura, baru sepekan membesut tim Ayam Kinantan dari pelatih sebelumnya Djajang Nurjaman.

Penulis: Ilham Mulyawan | Editor: Arif Fuddin Usman
tribun timur/muhammad abdiwan
Winger PSM Saldi (kiri) berusaha melewati pemain Madura United dalam laga lanjutan Liga 1 di Stadion Mattoanging, Makassar, Rabu (30/5/2018) malam. Saldi tampil menawan dengan dua assist. 

Laporan Wartawan Tribun Timur, Ilham Mulyawan

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Kekalahan 3-1 dari PSMS Medan pada Senin (24/7/2018) lalu, tidak hanya membuat PSM gagal juara paruh musim. Melalui pertandingan itu pula, kian terbuka kelemahan tim berjuluk Laskar Pinisi ini.

Bahkan Pelatih PSMS Medan, Peter Butler terang-terangan sudah mengantongi peta kekuatan PSM dan membuat strategi jitu untuk meredam perlawanan Willem Jan Pluim cs.

Baca: Soal Bruce Djite Manajemen PSM Tenang-tenang, Butuh Striker atau Kiper Sih Sebenarnya?

Baca: Pengurus Pusat PII Adakan Halalbihalal, Bahas Peran Insinyur Menuju Program Industri 4.0

Padahal Butler –yang dipecat Persipura Jayapura, baru sepekan membesut tim Ayam Kinantan dari pelatih sebelumnya Djajang Nurjaman.

Berkekuatan 30 orang pemain musim ini, namun tak semuanya diberi kesempatan tampil. Pelatih lebih banyak memainkan pemain yang dinilai sudah tinggi jam terbang plus sarat pengalaman.

Bahkan pada pertandingan-pertandingan penting dalam usaha tim meraih poin, striker Bruce Djite yang minim kontribusi sepanjang putaran pertama karena cedera sering kambuh, masih juga diberi kepercayaan tampil.

Baca: Setelah Bertemu Suporter, Manajemen PSM Akan Lakukan Hal Ini! Terkait Stadion Mattoanging

Baca: 3 Kali Marc Klok Terkena Akumulasi Kartu, Begini Pesan Robert! Lengkap Kapan Dapat Kartu

Tak pelak hal ini membuat banyak pihak menilai permainan atau strategi PSM di tiap laga menjadi mudah terbaca oleh lawan, sehingga di sinilah titik kelemahan tim.

Sebagai contoh, karakter permainan Wiljan Pluim sudah diketahui oleh lawan-lawan PSM. Maka tak heran ia kerap ditempel ketat pemain lawan, sehingga Wiljan sulit mengembangkan kepiawaannya mengontrol si kulit bundar.

Ketika Wiljan tak diberi banyak ruang gerak, bisa dipastikan variasi serangan tim berkurang. Kian diperparah karena striker Bruce Djite pun bermain di bawah performa.

Mantan Pemain PSM era 80-an Najib Latandang mengatakan penyegaran dalam komposisi skuat memang dibutuhkan.

Baca: Lepas Shahar Ginanjar ke Persija, Eh PSM Kabarnya Dapat Kiper Persib? Benarkah dan Siapa Dia?

Baca: Jelang PSIS Vs PSM Makassar, Tim Mahesa Jenar Percaya Diri di Putaran Kedua Liga 1, Ini Sebabnya!

Selain memberi kesempatan kepada pemain untuk tampil, juga membuat lawan tidak mudah membaca permainan tim.

"Saya kira banyak manfaatnya kalau rotasi pemain itu. Semisal melihat potensi setiap pemain yang selama ini menjadi pelapis, termasuk pemain muda. Kemudian memberi waktu istirahat kepada pemain inti," ujar Najib.

"Dengan rotasi pemain juga membuat suasana tim fresh dan saling mendukung. Saya kira pemain pelapis itu juga selalu siapp fight dan berkonsentrasi penuh. Tentu mereka tidak ingin hanya sekadar menjadi pelengkap saja," sambung mantan penasehat teknik PSM.

Baca: Pencapaian PSM di Putaran Pertama Liga 1 2018, Sama dengan Performa 2017, Baca Selengkapnya!

Baca: Jika Tak Capai Target Juara, Coach Robert Alberts Tetap Dievaluasi! Ini Penjelasan CEO PSM

Najib memberi contoh ketika PSM mengalahkan Madura United 2-0 beberapa waktu lalu, winger muda Saldi Amiruddin diberi kesempatan tampil dan mampu mencetak dua assist untuk dua gol kemenangan PSM.

"Lalu masih ada Heri Susanto, Agi Pratama, Achmad Hari Ajis Muin, Wasyiat. Jadi saya pikir memang tak ada salahnya rotasi dilakukan," tambahnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved