Yeni Rahman, Anggota DPRD Makassar yang Masih Tinggal di Lorong
Tribun Timur menelusuri lorong itu guna mencari kediamannya yang berada di samping SD Negeri Rajawali.
Penulis: Muh. Hasim Arfah | Editor: Mahyuddin
Mengapa masih tinggal di lorong Bu?
Hehehe...Lorong ini adalah rumah saya. Saya tak mau meninggalkannya karena saya lahir dan besar di Mariso.
Keluarga saya di sini, teman-teman saya mulai SD hingga SMA di sini. Jadi, saya tak akan tinggalkan.
Meskipun, saya bisa beli di lokasi lain yah, tapi saya anggap semua orang-orang di sini adalah keluarga saya.
Semua orang berpikir daerah sini rawan. Tapi, siapa yang akan memperhatikan kalau bukan kami. Tidak mungkin kan orang luar tiba-tiba mau merubah daerah ini.
Orang banyak berpikir kalau anggota DPRD itu akan ada rumah jabatan, tapi kenyataannya tak ada.
Selain itu, saya tinggal bersama ibu saya. Sekaya-kayanya anak, biasanya orang tua tak mau keluar dari rumahnya.
Karena saya, liat itu cara saya berbakti kepada orang tua dengan tinggal bersamanya.
Dapil Mamarita adalah dapil yang terkenal sebagai dapil "neraka"?
Dapil V bukan hal yang perlu ditakutkan, dan ini adalah rumah saya.
Ini dunia saya juga, mungkin kalau pindah ke dapil lain jadi momok. Sejak masih gadis, saya sudah telusuri lorong "tikus" di kecamatan Mariso.
Kenapa suka naik grab atau go car ke kantor?
Saya tak tahu bawa mobil dan tak mau tahu juga, hehehe...
Kalau naik go car atau grab, saya bisa dengar aspirasi mereka untuk Kota Makassar.
Selain itu, saya juga bisa membantu ekonomi mereka. (*)