Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Yeni Rahman, Anggota DPRD Makassar yang Masih Tinggal di Lorong

Tribun Timur menelusuri lorong itu guna mencari kediamannya yang berada di samping SD Negeri Rajawali.

Penulis: Muh. Hasim Arfah | Editor: Mahyuddin
HANDOVER
Yeni Rahman, anggota DPRD Kota Makassar, tak mau meninggalkan rumahnya di dalam lorong 13, Jl Rajawali 1, Kota Makassar, Sulsel. 

Laporan Wartawan Tribun Timur, Hasim Arfah

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Yeni Rahman, anggota DPRD Kota Makassar, tak mau meninggalkan rumahnya di dalam lorong 13, Jl Rajawali 1, Kota Makassar, Sulsel.

Tribun Timur menelusuri lorong itu guna mencari kediamannya yang berada di samping SD Negeri Rajawali.

Anak kecil di daerah Mariso langsung menunjukkan kediaman Yeni.

Jalan masuk kediaman legislator dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini tidak beraspal.

Hanya susunan paving blok.

Lebarnya jalannya pun hanya cukup untuk 1 mobil jenis Kendaraan Multi Guna atau Multi Purpose Vehicle (MPV) di depan rumah berlantai 2.

Baca: PKS Makassar Pastikan Hanya 1 Incumbent Maju DPRD Kota

Mobil ini terlihat cukup tua dengan gambar Yeni Rahman pada kaca belakang. Ada tulisan PKS di sisi mobil ini.

Saat Tribun datang, Yeni dan beberapa akhwat (panggilan perempuan dalam bahasa Arab) sedang makan siang di lantai 2.

Mereka makan makanan tradisional Kota Makassar, Barobbo berpadu dengan ikan kering yang berasal dari Tempat Pelelangan Ikan Rajawali, 200 meter dari kediaman Yeni.

Akhwat ini adalah murid Yeni saat sekolah di Al Azhar Center, Kecamatan Manggala.

"Mari kita makan Barobbo dulu," kata legislator dari daerah pemilihan (dapil) V yang meliputi Kecamatan Mamajang, Mariso dan Tamalate (Mamarita) ini.

Yeni banyak mengulas keluarga dan masa kecilnya saat makan siang Barrobbo bareng muridnya kala Sekolah Dasar (SD).

Yeni memang berlatar belakang seorang guru di berbagai SD sebelum menjadi legislator pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2014 lalu.

Baca: 4 Incumbent Masih Maccaleg, Ini Daftar Caleg Sementara PKS untuk DPRD Sidrap

Berikut beberapa petikan percakapan Tribun dengan Yeni Rahman:

Mengapa masih tinggal di lorong Bu?

Hehehe...Lorong ini adalah rumah saya. Saya tak mau meninggalkannya karena saya lahir dan besar di Mariso.

Keluarga saya di sini, teman-teman saya mulai SD hingga SMA di sini. Jadi, saya tak akan tinggalkan.

Meskipun, saya bisa beli di lokasi lain yah, tapi saya anggap semua orang-orang di sini adalah keluarga saya.

Semua orang berpikir daerah sini rawan. Tapi, siapa yang akan memperhatikan kalau bukan kami. Tidak mungkin kan orang luar tiba-tiba mau merubah daerah ini.

Orang banyak berpikir kalau anggota DPRD itu akan ada rumah jabatan, tapi kenyataannya tak ada.

Selain itu, saya tinggal bersama ibu saya. Sekaya-kayanya anak, biasanya orang tua tak mau keluar dari rumahnya.

Karena saya, liat itu cara saya berbakti kepada orang tua dengan tinggal bersamanya.

Dapil Mamarita adalah dapil yang terkenal sebagai dapil "neraka"?

Dapil V bukan hal yang perlu ditakutkan, dan ini adalah rumah saya.

Ini dunia saya juga, mungkin kalau pindah ke dapil lain jadi momok. Sejak masih gadis, saya sudah telusuri lorong "tikus" di kecamatan Mariso.

Kenapa suka naik grab atau go car ke kantor?

Saya tak tahu bawa mobil dan tak mau tahu juga, hehehe...

Kalau naik go car atau grab, saya bisa dengar aspirasi mereka untuk Kota Makassar.

Selain itu, saya juga bisa membantu ekonomi mereka. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved