Iis Dahlia cs Usir Waode Sofia di Audisi KDI 2018, Komnas Perlindungan Anak Ikut Mengkritik
Iis Dahlia cs Usir Waode Sofia di Audisi KDI 2018, Komnas Perlindungan Anak Ikut Mengkritik
TRIBUN-TIMUR.COM - Iis Dahlia cs Usir Waode Sofia di Audisi KDI 2018, Komnas Perlindungan Anak Ikut Mengkritik.
Perbuatan Iis Dahlia cs saat menjuri di ajang Kontes Dangdut Indonesia (KDI) 2018 nampaknya akan berbuntut panjang.
Selain Iis Dahlia, ada juga Beniqno dan Trie Utami yang menjadi juri ajang pencarian bakat dangdut itu.
Ketiga juri ini mendapat kritik pedas gara-gara ucapannya pada seorang peserta audisi.
Baca: Bantaeng Raih Penghargaan Ketiga Sebagai Kabupaten Layak Anak
Baca: Besok, KPU Bone Bakal Tetapkan Fahsar-Ambo Dalle Resmi Bupati dan Wakil Bupati Terpilih
Baca: Jokowi dan Megawati dkk Sepakati Nama Calon Wapres 2019, Coba Tebak Adakah di Foto Ini?
Peserta audisi itu bernama Waode Sofia, pelajar 16 tahun asal Baubau, Sulawesi Tenggara.
Para juri sempat mengkritik hingga menunda audisi Waode Sofia karena dianggap tak berpenampilan layak.
"Kamu tadi ketemu teman-teman kamu nggak di luar?," tanya Iis, seperti dilansir TribunJatim.com dari video akun YouTube KDI MNCTV, Senin (16/7/2018).
"Mereka kayak apa mau audisi? Pakai bedak nggak? Pakai lipstik nggak? Pakai baju yang benar nggak?".

Trie Utami kemudian menyuruh Waode untuk mencari baju lain yang bisa dipakai audisi.
Bahkan, Beniqno meminta audisi Waode ditunda, sampai peserta tersebut bisa tampil seperti yang juri inginkan.
Para juri pun mendapat berbagai komentar negatif dari para netizen Tanah Air.
Kritik juga datang dari sejumlah public figure di Indonesia, mulai Fatin Shidqia, Mytha Lestari, hingga Citra Scholastika.
• Pesan dari Evi Masamba Seusai Selamatkan Waode Sofia yang Diusir Juri: Manusia Gak Ada yang Sempurna
Dilansir TribunJatim.com dari Sriwijaya Post, Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) yaitu Arist Merdeka Sirait, sampai ikut bersuara atas tindakan para juri KDI tersebut.
Beliau menyayangkan perlakuan para juri kepada seorang peserta yang masih berusia 16 tahun, tapi dipaksa untuk berdandan.