Setelah Mengeluh di Facebook, Kasus KDRT Warga Jeneponto Ini Baru Ditanggapi Polres Jeneponto
Dalam postingannya di grup yang dihuni 101.731 pengguna facebook itu, Herianti menanyakan penanganan kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga
Penulis: Muslimin Emba | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUNJENEPONTO.COM, BINAMU - Kinerja Polres Jeneponto disorot warganet di grup facebook Suara Rakyat Turatea (Surat).
Ialah pemilik akun bernama Herianti.
Dalam postingannya di grup yang dihuni 101.731 pengguna facebook itu, Herianti menanyakan penanganan kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) yang dialami kakak perempuannya.
Berikut isi postingannya yang menyertakan gambar kakaknya dalam kondisi terbaring.
"Mauka bertanya..kakakku mengalami Kekerasan (KDRT) terus tanteku melapor di polsek allu bangkala.tapi laporannya tidak di terima ,katanya langsung ke polres Jenponto.apa gunanya kantor polisi terdekat kenapa tidak ambil tindakan.kenapa langsung kepusat polres jeneponto.padahal sama-sama kantor polisi bukankah kita masyarakat dilindunggi oleh polisi??.tanteku sudah ke polres jeneponto..sudah 3 hari laporan belum ada tindakan .padhal korban sudh di mintai keterangan.bahkan sudh di visum....dan pelaku masih berkeliaran hingga sekarang..kakakku mengalami tulang rusuk bengkok dua..kaki dua2nya tdk bisa di gerakkan karna tempurung lututnya bergeser..leher sakit.dada skit ..knpa pelaku belum di amnkn..?????minta solusi..krn sekrng kakakku msih berbaring lemah..minta keadilan...kami ank yatim piatu..tdk bisa berbuat apa2 karna kita orng tdk punya...
Postingan Herianti sejak empat jam yang lalu itu ramai dikomentari warganet. Terlihat sudah 475 pemilik akun yang berkomentar.
Yang menanggapi beragam postingan itu pun sudah mencapai 516. Ada yang menanggapi dengan like atau suka, sedih dan marah.
Begitu juga dengan yang membagikan postingan itu, sudah mencapai 323 kali dibagikan.
Kasat Reskrim Polres Jeneponto AKP Boby Rachman yang dikonfirmasi terkait keluhan warganet itu, mengaku akan segera menindaklanjutinya.
"Ini anggota sementara mau menuju lokasi untuk mengambil hasil visumnya, karena kan hasil visumnya sudah keluar," kata Boby.
Ia pun menganggap apa yang disangkakan warganet bahwa penangan kasus itu terkesan lambat, tidaklah benar.
"Baru Sabtu malam kemarin masuk laporannya, kemudian kan hasil visumnya belum ada sementara kita kan harus ada bukti," ujarnya.
Pihaknya pun berjanji akan segeran meringkus terduga pelaku KDRT yang belum diketahui identitasnya itu.
"Anggota kita akan segera jemput terlapornya yaitu suaminya, setelah hasil visumnya kita peroleh," terangnya.