Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Cawapres Jokowi 2019 Benarkah Bikin Gempar Seperti Kata Elite Nasdem? Simak Ulasan LSI

Nasdem membenarkan Presiden Joko Widodo sudah mengantongi nama calon wakil presiden untuk kontestasi Pilpres 2019.

Editor: Mansur AM
ISTANA PRESIDEN/AGUS SUPARTO
Presiden RI, Joko Widodo 

Pengumuman nama cawapres, kata dia, harus dilakukan pada waktu yang tepat.

"Pada saat yang tepat nanti akan kami umumkan. Tunggu. Ini kan tinggal nunggu berapa hari, masa enggak sabar," kata Jokowi. Jokowi dan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri bertemu pada Minggu (8/7/2018) lalu di Istana Batu Tulis, Bogor, Jawa Barat.

Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristianto mengatakan, sejumlah topik dibahas di dalam pertemuan selama 1 jam 50 menit tersebut.

Terkait pilpres, Hasto mengatakan, Jokowi sudah mengantongi nama yang akan dijadikan sebagai calon wakilnya.

"Berkaitan dengan siapa yang akan diputuskan sebagai cawapres, nama sudah mengerucut dan sudah dikantongi Pak Jokowi," ujar Hasto dalam siaran persnya, Senin (9/7/2018).

Ulasan LSI Denny JA

Peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Adjie Alfaraby, menilai Presiden Joko Widodo masih berada dalam posisi yang rumit menjelang Pilpres 2019.

Pertama, kata dia, posisi elektoral Jokowi lebih rendah dibandingkan Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada kontestasi politik keduanya.

Pada waktu itu, dalam berbagai survei, elektabilitas SBY pada periode keduanya berada di atas 60 persen.

Sementara Jokowi saat ini masih di bawah 50 persen dalam berbagai survei.

"Sehingga Pak SBY begitu leluasa memilih siapa cawapres di Pilpres 2009. Karena itu kita surprise saat muncul nama Boediono sebagai pendamping SBY. Sehingga memang poin pertama faktor elektoral membuat situasi siapa cawapres Jokowi makin rumit," ujarnya di kantor LSI, Jakarta, Selasa (10/7/2018).

Ia menuturkan, faktor elektoral membuat posisi Jokowi yang juga merupakan petugas partai PDI-P cenderung rumit dalam penentuan cawapresnya.

Sebab, calon dari partai biasanya harus mengikuti keputusan partai yang datang dari ketua umumnya, dalam hal ini Megawati Soekarnoputri.

Adjie juga menduga ada proses diskusi dan perdebatan alot di internal koalisi Jokowi maupun internal PDIP dalam penentuan cawapres.

"Mengapa sampai saat ini nama cawapres belum muncul? Salah satu faktornya perdebatan di internal koalisi Pak Jokowi," kata dia.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved