Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tatkala Sang Legenda Mematikan Titisannya

Les Bleus menggerus dan mengusir pulang Uruguay dengan skor telak 2-0; sedangkan The Red Devils menghancurkan impian

Editor: Imam Wahyudi
zoom-inlihat foto Tatkala Sang Legenda Mematikan Titisannya
Tribun/ocha Alim
Willy Kumurur, pengamat sosial

Mbappe amat antusias berjumpa dengan idolanya, Thierry Henry, yang justru membela tim lawan.

"Thierry lagi adalah orang yang amat kusukai. Kami saling respek. Dulunya ia adalah pemain hebat, ia adalah inspiratorku," kata bintang muda Paris Saint Germain itu.

“Sayang sekali, ia duduk di bersama tim lawan.”

"Kami tak takut kepada siapa pun," ujar Pavard.

"Sejak awal kami telah yakini." Pelatih Didier Deschamps, yang menjadi kapten tatkala Perancis memenangkan Piala Dunia 1998 dan Kejuaraan Eropa 2000, telah menanamkan mentalitas baja.

"Dia memotivasi pasukan dengan kata-kata yang kuat," kata Pavard.

"Kami siap maju ke gelanggang untuk berperang bersama Deschamps."

Sepakbola menjadi kompleks karena kehadiran tim lawan, tutur Jean-Paul Sartre, filsuf eksistensialisme Prancis.

Kompleksitas itu dihadirkan oleh perbenturan ide, filosofi, dan eksekusi di lapangan hijau.

Lapangan hijau itu adalah Stadion Saint Petersburg yang akan menjadi panggung revolusi pertempuran antara Perancis dan Belgia.

Mereka akan saling menggerus untuk meraih sebuah tiket ke final.****

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved