Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pilgub Sulsel 2018

NA-ASS Menang Banyak di Jeneponto

Pada rekapitulasi tersebut, KPU merekap hasil pemilihan Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) dari sebelas kecamatan di Kabupaten Jeneponto.

Penulis: Muslimin Emba | Editor: Imam Wahyudi
muslimin/tribunjeneponto.com
Komisi Pemulihan Umum (KPU) Jeneponto menggelar Rapat Pleno Terbuka rekapitulasi dan penetapan hasil perhitungan suara pada Pilkada serentak 2018 di Kantor KPU Jeneponto, Jl. Lanto Daeng Pasewang, Kecamatan Binamu, Jeneponto, Kamis (05/07/2018). 

TRIBUNJENEPONTO,BINAMU - Komisi Pemulihan Umum (KPU) Jeneponto menggelar Rapat Pleno Terbuka rekapitulasi dan penetapan hasil perhitungan suara pada Pilkada serentak 2018 di Kantor KPU Jeneponto, Jl. Lanto Daeng Pasewang, Kecamatan Binamu, Jeneponto, Kamis (05/07/2018).

Rekapitulasi suara dihadiri, lima komisioner KPU Jeneponto, Muh Alwi, Syamsuddin, Andi Hertasing, Ekawaty dan Syamsul Kamal.

Selain itu, tiga pimpinan Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Jeneponto, Saiful, Hamka Lau dan Sampara Halik juga hadir menyaksikan proses rekapitulasi.

Pada rekapitulasi tersebut, KPU merekap hasil pemilihan Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) dari sebelas kecamatan di Kabupaten Jeneponto.

Hasilnya, Paslon Gubernur Sulsel nomor urut tiga, Prof Nurdin Abdullah-Andi Sudirman Sulaiman (Prof Andalan) meraih suara terbanyak dari tiga kandidat lainnya.

Berikut hasil perolehan suara dari empat Paslon Gubernur Sulsel.

Paslon nomor urut 1, Nurdin Halid-Abdul Azis Qhahar Mudzakkar memperoleh suara sebanyak 31.515 suara.

Paslon nomor urut 2, Agus Arifin Nu'mang-Tanribali Kami memperoleh sebanyak 15.850 suara.

Paslon nomor urut 3, Prof Nurdin Abdullah-Andi Sudirman Sulaiman memperoleh sebanyak 138.652 suara.

Paslon nomor empat, Ichsan Yasin Limpo-Andi Mudzakkar memperoleh sebanyak 23.175 suara.

Perolehan suara keempat pasangan calon itu diraih dari 209.192 suara sah, 5.668 suara tidak sah dengan total 214.860 pemilih yang menyalurkan hak suaranya pada 636 TPS.

Ke empat saksi pasangan calon juga menghadiri proses rekapitulasi itu. Mereka, Muchtar Muluk Tawang dan Suharto Rahman dari paslon 1, Muh Zulkifli Zahir dari paslon 2, Muh Ridwan dan Amiruddin dari paslon 3 dan Abdul Malik dan Wawan Karmawan dari paslon 4.

Kapolres Jeneponto AKBP Hery Susanto dan Dandim 1425 Jeneponto Letkol ARH Sugiri.

Sosok Nurdin Abdullah di Mata Keluarga

Setelah memenangkan pertarungan Pilgub Sulsel 2018, Nurdin Abdullah menjadi perbincangan masyarakat Sulsel bahkan nasional. P

residen RI Joko Widodo pun mengakui kemenagan Nurdin Abdullah, meski KPU Sulsel belum mengumumkan pemenang Pilgub Sulsel hingga saat ini, namun ia telah mendapat banyak ucapan selamat.

Selain Jokowi ada juga dari beberapa Ketua Partai, dan kolega.

Jokowi memberikan ucapan selamat kepada Nurdin Abdullah sehari setelah kemenangan itu diumumkan oleh sejumlah lembaga survei.

Ketua Timses Prof Andalan Wilayah Makassar, Yanuar Fachruddin mengatakan dalam arus perpolitikan, Nurdin menjajaki karier di Pemilukada Bantaeng 2008 lalu.

Yanuar yang juga ipar Nurdin ini tak menyangka Nurdin bisa menang, padahal saat itu pesta demokrasi di Bantaeng diiukuti oleh saudara kandung keluarga Bupati Bantaeng, Azikin Solthan.

Nurdin kata Yanuar, adalah mantan CEO sejumlah perusahaan di Jepang di Makassar maupun di Jakarta. Kini Nurdin sudah dua periode menjabat Bupati Bantaeng.

Menurutnya Nurdin suka blusukan hingga ke kampung-kampung menemui warga.

"Tak mengherankan bila mulai dari anak-anak sampai orang tua sangat dekat dan bersahabat dengan pemimpin daerahnya itu," kata Yanuar.

Selama karier politik Nurdin, Yan memperhatikan gerak -gerik Nurdin yang senantiasa ingin mencari tahu akar masalah langsung ke sumbernya. Jika sudah tahu penyebabnya, dengan cepat ia mengambil tindakan.

"Bekerja degan fokus, itulah kunci keberhasilannya," katanya.

Yang diingat oleh Yanuar saat periode pertama Nurdin di Bantaeng, yakni menegaskan pada eluruh kepala dinas agar tidak memakai sepatu mahal.

Alasannya, Nurdin tidak ingin pejabatnya tampil mewah. Selain itu, disayangkan jika sepatu mahal itu sepatunya kena lumpur karena mahal.

Selain itu, ada juga mobil dinas yang dipakai Kadis hanya Toyota Avanza, sementara Nurdin sendiri menggunakan Toyota Innova.

Untuk keperluan di luar dinas, Beliau menggunakan mobil pribadinya Crown thn 2000.

Bupati yang menjunjung tinggi filosofi Jepang pantang berbohong, disiplin, sesuai kata dan perbuatan ini juga berhasil membenahi sistem pelayanan kesehatan warganya.

Warga Bantaeng paling dimanjakan untuk pelayanan kesehatan. Jika ada warga yg sakit, cukup menelpon Brigade Siaga Bencana (BSB ) di 113 atau 0413-22724 / 0413-21408 maka dalam waktu kurang dari 20 menit dokter serta perawat bersama ambulans gratis akan segera menjemput pasien di rumahnya.

Pasukan ini mampu menurunkan angka kematian ibu melahirkan menjadi NOL dari sebelumnya 12/100.000 kematian per tahun. BSB siaga 24 jam dgn 20 dokter, 16 perawat dan 8 unit mobil ambulans berfasilitas emergency. Selain itu, BSB Bantaeng juga menyiagakan 11 unit mobil pemadam kebakaran berstandar Internasional, yang kemampuannya melebihi armada yang dimiliki Dinas Damkar Makassar.

Bahkan, mobil ambulans milik Pemkab Bantaeng kerap dipinjamkan di kabupaten tetangga bilamana ada pasien yang akan dirujuk ke Makassar.

Selain itu pula, Nurdin yg menguasai 3 bahasa asing, Inggris, Jepang dan Cina ini berhasil meyakinkan pemerintah pusat untuk menggelontorkan dana sekitar Rp 120 miliar untuk membangun gedung rumah sakit 8 lantai berstandar internasional.

Networking-nya yang terjaga baik, terutama dengan Jepang, membuat berbagai bantuan dengan mudah didapatnya.

Ambulans dan mobil pemadam kebakaran adalah di antaranya. 8 unit ambulans dan Damkar, semuanya diperoleh dari Jepang.

Sistem pelayanan di BSB, diadopsinya dari Jepang meski tidak seluruhnya.

Berkat mapannya pelayanan kesehatan di daerah berjuluk Butta Toa atau Tanah Tua ini, BSB Bantaeng masuk nominator United Nations Public Service Award, yang dibawahi PBB.

BSB Bantaeng sengaja ditunjuk Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara mewakili Indonesia. Penataan Kota Bantaeng yang dulu terkenal dengan semak belukar kini menjadi kabupaten dengan “sejuta” tempat wisata indah.

Bahkan Nurdin bercita-cita menjadikan Bantaeng “Singapura” di Indonesia.

Karena itu sebagian besar pusat pemerintahan dan fasilitas pelayanan publik dipindahkan di daerah pantai.

"Dahulu, Bantaeng hanya dipandang sebelah mata dibanding 23 kabupaten di Sulsel. Orang-orang yang akan menuju 6 kabupaten di sisi selatan Sulsel ini hanya mampir sejenak atau bahkan melintas begitu saja. Sepertinya tak ada hal menarik untuk disinggahi. Namun, sejak 2009, Bantaeng menjadi daerah yang cukup menonjol. Bantaeng menjadi destinasi, bukan lagi tempat transit. Investor kelas dunia berdatangan ke kabupaten yg jaraknya 120 kilometer dari Makassar ini," bebernya.(*)

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved