Kepala BBPJN Tanggapi Usulan Pembangunan Jembatan Bulukumba - Selayar
Lanjut Miftahul, pembangunan jembatan dengan median yang panjang itu tidak seperti dengan membangun jembatan yang ada di daratan.
Penulis: Saldy Irawan | Editor: Anita Kusuma Wardana
Laporan wartawan Tribun-Timur, Saldy
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Kepala Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) XIII Makassar, Miftahul Munir mengapresiasi usulan pembangunan jembatan penyeberangan antara kabupaten Bulukumba (Bira) dengan kabupaten Selayar (Pamatata), Sulsel, oleh anggota DPR RI, Mukhtar Tompo.
"Usulannya bagus, tetapi ini membutuhkan waktu yang sangat panjang jika ingin diwujudkan," ujar Miftahul, Kamis (5/7).
Menurutnya pembangunan jembatan diatas perairan tidaklah mudah. Banyak tahapan yang harus dilalui sebelum proyek ini deal.
Tak hanya pertimbangan atau kebijakan, namun finansial negara, serta kelayakan konstruksi harus jelas adanya.
Lanjut Miftahul, pembangunan jembatan dengan median yang panjang itu tidak seperti dengan membangun jembatan yang ada di daratan.
Membangun diatas laut harus memperhitungkan ketahanan, apalagi kata Miftahul, kedalamanan laut lepas seperti yang ada di Selayar kedalamannya tidak merata.
Namun meski demikian, BBPJN XIII Makassar menurutnya hanyalah sebatas pelaksanaan teknis didaerah, yang menentukan program-program yang diusul wewenang dari Kementerian.
"Perlu juga diketahui, program itu tidak bisa mendadak, misal diusul tahun ini terealisasi tahun depan. Program strategis ini butuh waktu yang panjang," katanya.
Sebelumnya diberitakan, Karamnya Kapal Motor (KM) Lestari Maju di Perairan Selayar, Selasa (3/7/2018) siang, membuat anggota Komisi VII DPR RI Mukhtar Tompo prihatin.
Legislator asal Jeneponto itu bahkan mendesak pemerintah pusat segera membangun jembatan dari Bira, Bulukumba ke Pammatata, Selayar.
“Pemerintah pusat perlu segera memprioritaskan Pembangunan Jembatan Bira-Pammatata yang menghubungkan Kabupaten Bulukumba dengan Selayar, sebagaimana Jembatan Suramadu yang menghubungkan antara Surabaya dan Madura,” kata Mukhtar.
Ia juga mengungkapkan Pesiden harus peka dengan musibah besar yang menewaskan 25 warga.
Menurutnya, jarak dari Bira ke Benteng, Selayar, sekitar 57.3 km. Sedangkan jarak dari Bira ke Pammatata hanya sekitar 26,9 km. Jika ditempuh dengan Kapal Veri, dari Bira ke Pammatata membutuhkan waktu sekitar 2 jam.
Bandingkan dengan jarak dari Surabaya ke Madura yang mencapai 95,6 km. Suabaya-Madura bisa disatukan lewat Jembatan Suramadu. Jembatan sepanjang 5.438 meter yang diresmikan tahun 2009 ini menelan anggaran Rp 4,2 triliun.