Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pilgub Sulsel 2018

Cerita Tunanetra di Pedalaman Camba Maros Jalan Kaki 16 Km untuk Nyoblos

Cicu didampingi ibu kandungnya Fatma yang sudah berumur 70 tahun, berjalan melewati jalur ekstrem dan hutan lebat.

Penulis: Ansar | Editor: Mahyuddin
ANSAR/TRIBUNMAROS.COM
Seorang tunanetra RT 2 Dusun Holiang, Desa Cenrana, Camba, Maros, Cicu (45) rela berjalan kaki sepanjang 8 kilometer menuju TPS untuk memilih calon Gubernur-Wakil Gubernur Sulsel. 

TRIBUN TIMUR.COM, MAROS - Seorang tunanetra RT 2 Dusun Holiang, Desa Cenrana, Camba, Maros, Cicu (45) rela berjalan kaki sepanjang 8 kilometer menuju TPS untuk memilih calon Gubernur-Wakil Gubernur Sulsel.

Cicu didampingi ibu kandungnya Fatma yang sudah berumur 70 tahun, berjalan melewati jalur ekstrem dan hutan lebat.

Meski kekuatannya, tidak maksimal, namun keduanya tetap semangat.

Hal tersebut dikatakan oleh Bhabinkamtibas Desa Cenrana, Aipda Muh Ilham.

Ilham melihat langsung Cicu dan ibunya berjalan di jalur pendakian, berlumpur dan berbatu.

Baca: Bonceng Kotak Suara, Petugas PPK Tanrilili Maros Tabrak Sapi

Untuk sampai ke TPS, Cicu harus berjalan selama empat jam.

Dia berangkat dari rumahnya sekitar pukul 6.00 wita.

Setelah berada di jalanan selama empat jam, Cicu mencoblos.

Setelah itu, Cicu dan ibunya ke rumah Ketua RT 2, Agus untuk menginap sebelum kembali ke rumah dengan berjalan kaki sepanjang 8 kilometer.

Keduanya berjalan pelan Pergi Pulang (PP) dengan jarak 16 KM karena hanya mengandalkan penglihatan ibu, yang sudah mulai kabur.

"Saya salut dan bangga memiliki warga binaan seperti Cicu. Meski berada di pedalaman dan memiliki keterbatasan fisik, dia tetap bersemangat berjalan kaki ke TPS untuk memilih," kata Ilham kepada TribunMaros.com, Kamis (28/6/2018).

Baca: Cerita Polisi dan PPK Maros, Lintasi Jalur Ekstrem 20 Km untuk Distribusi Logistik

Cicu harus berjalan kaki, lantaran di Dusun tersebut, tidak difasilitasi oleh ruas jalan yang memadai.

Setiap hari, warga hanya mengandalkan berjalan kaki, untuk meninggalkan kampungnya.

Setelah menjalankan tugasnya sebagai pengawal logistik Pilgub, Ilham menyempatkan diri untuk mengunjungi Cicu di rumah RT.

Cicu dan ibunya gembira dengan kedatangan Ilham. Selama ini, Cicu jarang dikunjungi oleh warga maupun pihak pemerintah.

"Rasanya saya sangat bahagia melihat semangat Cicu yang mampu mengalahkan orang normal. Dia tidak mau golput dengan alasan untuk melahirkan pemimpin berkualitas," kata Ilham.

Cicu hanya tinggal berdua dengan ibunya.

Untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, keduanya mengandalkan hasil kebun.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved