Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Dosen Fisipol Unismuh Sudah Liburkan Mahasiswa Hari Ini, Arqam Suruh Pulang Kampung Coblos

Pendiri Sekolah Kebangsaan yang akrab disapa di media sosial dengan “Kak” itu meliburkan seratusan mahasiswa demi menyuksesan pilkada.

Penulis: Muh. Hasim Arfah | Editor: AS Kambie
zoom-inlihat foto Dosen Fisipol Unismuh Sudah Liburkan Mahasiswa Hari Ini, Arqam Suruh Pulang Kampung Coblos
dok.tribun
Arqam Azikin, Dosen Fisipol Unismuh Makassar/Pendiri Sekolah Kebangsaan

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pemerintah baru menetapkan libur nasional pada Hari Rabu, 27 Juni 2018, untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2018. Tapi, Dosen Fisipol Universitas Muhammadiyah Makassar (Unismuh), Arqam Azikin, sudah meliburkan mahasiswanya, Selasa (26/6/2018).

Pendiri Sekolah Kebangsaan yang akrab disapa di media sosial dengan “Kak” itu meliburkan mahasiswanya dengan syarat ikut mencoblos dan menyukseskan pilkada.

"Hari ini kan mestinya mahasiswa kuliah yang saya ajar, tapi 90 persen lebih saya ijinkan untuk tidak kuliah dulu. Mereka saya perintahkan kembali ke daerah masing-masing, untuk mencoblos pilkada serentak besok 27 Juni 2018," kata Arqam.

Ada seratus lebih mahasiswa yang aktif mengikuti kuliah Kak di Unismuh.

Arqam giat kampanye kebangsaan di sejumlah Group WhatsApp (WA) seperti Geng Makassar, Accarita "Ki",  dan ACCARITA II.  Baru-baru ini, beberapa aktivis membuat khusus di WA,  Sekolah Kebangsaan KAK.

Alasannya juga memberikan dispensasi mahasiswa tidak kuliah hari ini atau sehari jelang pencoblosan sebab jarak kampung atau daerah mahasiswa dengan Makassar tidak memungkinkan untuk bolak balik.

"Jadi kak yang mesti pahami situasi adik-adik mahasiswa, dan lagian ini juga merupakan even politik skala nasional karena pilkadanya serentak dengan provinsi, kabupaten dan kota lainnya di luar Sulsel," jelas alumnus Jurusan Komunikasi Fisipul Unhas itu.

Arqam memberikan syarat sebagai tugas mahasiswa yakni pada saat mau masukkan kertas suara pilgub dan pilkada kab atau kota ke kotak suara, agar di dokumentasikan lewat foto kemudian di masukkan ke grup WA agar dapat diketahui ikut sertanya mahasiswa di pilkada serentak.

Dengan begini lanjutnya adalah bentuk pembelajaran politik langsung dari akademisi ke mahasiswanya. Sehingga memahami dinamika politik lokal yang terjadi untuk proses pendewasaan politik sebagai generasi kebangsaan jangka panjang.

"Ide ini Kak (Arqam) berikan tugas ke mahasiswa mencoblos di TPS daerahnya masing-masing, karena agak aneh rasanya bila mahasiswa Fisipol yang sekitar 5 tahun belajar Ilmu Sosial dan Politik justeru tidak ikut partisipasi politik dalam proses kenegaraan," jelas Arqam.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved