MASYA ALLAH, Ini 3 Wasiat Harry Moekti Sebelum Meninggal, No 2 Soal Bendera Rasulullah
Mantan rocker ternama, Hari Moekti tutup usia pada Minggu (24/6/2018) malam di Rumah Sakit Dustira Kota Cimahi sekitar pukul 20.49 WIB.
Saat ditanya perihal usia, Harry Moekti pun menjawabnya seraya melempar senyuman.
Ia lantas teringat usianya tak lagi muda.
Harry Moekti lalu membandingkan usianya dengan Nabi Muhammad SAW ketika dulu wafat.
Ia pun lantas berujar ingin terus berdakwah meski dirinya sakit.
"(Usia saya) 61, dua tahun lagi seusia Rasulullah, Rasulullah wafat dalam usia 63 tahun, Kalau dua tahun lagi, cukup lah waktu saya untuk berdakwah meski dalam keadaan sakit, saya tetap semangat," ujarnya seraya tersenyum ke arah kamera.
Usai mengutarakan keinginannya, Harry Moekti tiba-tiba teringat pada masa lalunya.
Ia pun lantas meminta maaf atas kesalahan di masa lalu yang pernah dibuatnya semasa menjadi artis.
"Masa lalu saya tinggalkan, dulu saya artis, banyak merusak umat, kepada penggemar Harry Moekti, Maafkan saya," ucapnya seraya menahan tangis.
Setelahnya, Harry Moekti pun tampak menangis.
Sambil melantunkan doa, ia pun berujar bahwa dirinya ingin menyaksikan daulah khilafah di kehidupan ini ditegakkan.
Tak hanya itu, seolah menjadi pesan terakhir dan firasat, Harry Moekti pun melantunkan doa agar dirinya masih diberi kesempatan untuk berdakwah.
Ia lantas menangis tersedu-sedu dan kembali meminta kepada Sang Maha Pencipta agar kaum muslimin senantiasa bersatu.
"Mudah-mudahan kita masih diberi umur panjang, menyaksikan tegakkan daulah khilafah, karena rahmatan lil 'alamin itu ditegakkannya syariat islam secara menyeluruh dalam segala aspek kehidupan di muka bumi ini, Ya Allah kabulkanlah doaku ini, Berikanlah kami kekuatan, untuk berjuang, agar tegaknya daulah khilafah, Allahu Akbar, Panjangkan umurku dalam berdakwah, Berikanlah kesatuan, kekuatan yang satu untuk kaum Muslimin, sampai tegaknya daulah khilafah," ungkap Harry Moekti sambil berurai air mata.
Lihat videonya di sini :
Kisah Hijrah Harry Moekti
Kegelisahan menjadi alasan Hari Moekti berhijrah.
Sejak tahun 1993 atau sejak albumnya diedarkan, Harry mengaku kerap dihantui rasa gelisah.
Ia takut kariernya tenggelam karena munculnya artis-artis baru.