Halal Bi Halal To Konjo Bakal Dihadiri Peneliti dari Amerika
Pertemuan panitia dihadiri pendiri Komunitas Penutur Bahasa Konjo, Prof Imran Umar, dosen Fakultas Teknik Unhas
Penulis: Insan Ikhlas Djalil | Editor: Insan Ikhlas Djalil
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Panitia Pelaksana Halal Bi Halal Komunitas Penutur Bahasa Konjo mengadakan rapat pemantapan acara di Coffee Lovers Jl Hertasning, Makassar, Rabu (20/6/2018) malam.
Halal Bi Halal komunitas To Konjo akan diselenggarakan, Selasa (26/6/2018) malam, di Hotel Denpasar, Jl Boulevard, Makassar.
Rapat tersebut menetapkan panitia pelaksana yang terdiri atas; Andi Badi Sommeng sebagai ketua, Natsir Azikin (sekretaris), Nurtati Rahman (bendahara), Rafiuddin Rauf dan Carda Patawari (seksi acara), Rusdy Embas dan Syamsu Alam (seksi publikasi dan dokumentasi).
Agenda Halal Bi Halal antara lain, hikmah halal bihalal oleh Ustad Edy Bahar Syam dilanjutkan sekilas sejarah Konjo yang akan dipaparkan peneliti dari Amerika Serikat, Timothy Barbara Priberk.
Pertemuan panitia dihadiri pendiri Komunitas Penutur Bahasa Konjo, Prof Imran Umar, dosen senior Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin.
Halal Bi Halal 2018 ini merupakan pertemuan kedua sejak komunitas tersebut didirikan dua tahun silam.
Imran Umar menggagas pendirian komunitas penutur Bahasa Konjo di media sosial WhatsApp untuk menghimpun penutur bahasa Konjo yang bermukim di Makassar dan sekitarnya, namun belum saling kenal.
Ide awalnya, bermula dari kegelisahan ancaman bakal punahnya bahasa Konjo di kalangan penutur bahasa Konjo, khususnya di perantauan.
Bahasa Konjo bisa punah sama seperti banyak bahasa lokal lainnya di Indonesia. Apalagi, sesama To Konjo di perantauan pun banyak yang tidak lagi menggunakan bahasa Konjo kalau bertemu.
Bahkan, tidak sedikit di antara anak-anak To Konjo yang bermukim di perantauan sudah tidak bisa bertutur dalam bahasa Konjo. Meski masih ada beberapa di antaranya masih mengerti jika orangtuanya berbahasa Konjo dengan kerabatnya.
Grup WhatsApp komunitas “Pa’rappunganna To Konjoa” ini mewajibkan anggotanya menggunakan bahasa Konjo dalam setiap komentar yang diposting di grup.
Ketua Panitia, Andi Badi Sommeng, mengatakan, halal bi halal ini diperkirakan akan dihadiri sekitar 300-an peserta yang merupakan penutur bahasa Konjo yang bermukim di Makassar dan sekitarnya.
Dalam pertemuan tersebut, kata Andi Badi yang salah seorang pamong senior di Pemerintahan Kota Makassar ini, akan menggunakan bahasa Konjo dalam berkomunikasi, termasuk paparan yang akan dibawakan oleh peneliti dari Amerika Serikat.
Andi Badi berharap komunitas To Konjo yang bermukim di Makassar dan sekitarnya hadir di acara tersebut. Melalui kegiatan ini diharapkan ikatan kekerabatan di antara sesama penutur bahasa Konjo di perantauan tetap terjaga.
Cukup banyak To Konjo (to Konjo mengacu pada penutur bahasa Konjo yang digunakan masyarakat yang umumya bermukim di Bulukumba bagian timur) seperti di Kecamatan Bontobahari, Bontotiro, Herlang, Kajang, dan beberapa desa lain di luar keempat kecamatan tersebut.