Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

166 Penumpang Belum Ditemukan, Hotman Paris Ungkap Kejanggalan Kapal Tenggelam di Danau Toba

Diketahui hingga kini ada 166 penumpang masih dinyatakan hilang, 18 orang selamat dan 2 ditemukan meninggal dunia.

Editor: Ardy Muchlis
HANDOVER
Korban kecelakaan kapal penumpang KM Sinar Bangun di Danau Toba, dievakuasi KM Sinta Damai, Senin (18/6/2018) 

TRIBUN-TIMUR.COM-- Insiden tenggelamnya Kapal Motor (KM) Sinar Bangun di perairan danah toba, Sumatera Utara membuat pengacara kondang, Hotman Paris angkat bicara.

Hotman merasa sedih karena peristiwa itu terjadi di kampung halamannya.

Diketahui hingga kini ada 166 penumpang masih dinyatakan hilang, 18 orang selamat dan 2 ditemukan meninggal dunia.

Diketahui, KM Sinar Bangun yang membawa ratusan penumpang dari Simanindo Kabupaten Samsoir menuju Pelabuhan Tigaras, Kabupaten SImalungun tenggelam pada Senin (18/6/2018) petang.

Dalam postingannya di Instagram, Hotman Paris mengemukakan pandangannya terhadap insiden itu.

Ia menilai, ada pihak-pihak yang harus bertanggung jawab atas kejadian tenggelamnya kapal.

Selain itu, ia juga mengungkapkan adanya kejanggalan di dermaga Danau Toba, yakni tak ada petugas yang berjaga di sana.

"Kasus kecelakaan kapal motor di danau Toba ternyata memakan korban banyak. Saya sering naik kapal menyebrangi Danau Toba di kampung halaman saya tak pernah melihat petugas pelabuhan ada di dremaga. Bapak kapolda tangkap semua pelakunya yang lalai melaksanakan tugas," katanya dalam video.

Selain itu, ia juga meminta kepada Menteri Perhubungan unuk memecat petugas Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) yang diduga melakukan kelalaian.

"kepada pemerintah pusat ini lah contoh penerapan pancasila keadialan sosial. Tindakan konkrit bukan pidato-pidato di televisi, pancasila butuh tindakan kontrit. Korban begitu banyak di kampung saya di Danau Toba," ungkapnya.

Diduga Kelebihan Muatan

Tenggelamnya kapal diduga akibat angin kencang di perairan Danau Toba serta over kapasitas muatan kapal.

Selain mengangkut ratusan penumpang, dari kesaksian korban selamat bernama Riko Syahputara, diperkirakannya kapal yang ditumpanginya itu juga mengangkut sekitar seratusan unit sepeda motor.

Lantaran kapal yang mengangkut penumpang itu tidak memiliki dokumen muatan (manifes) penumpang maupun barang.

Sehingga petugas hanya menerima berdasarkan laporan dari pihak keluarga yang merasa kerabatnya turut menjadi penumpang kapal tersebut serta diperoleh dari keterangan korban selamat.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved