Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Kenapa Ular Piton Mangsa Wa Tiba pada Malam Lebaran? Beginilah Penjelasan Pakar

Peristiwa tragis terkait keganasan ular piton kembali terjadi. Kali ini terjadi di Sulawesi Tenggara.

Editor: Edi Sumardi
HANDOVER
Wa Tiba (54), warga Desa Persiapan Lawela, Kecamatan Lohia, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara itu ditemukan tak bernyawa di dalam perut ular saat dibedah. 

Ia menambahkan, ular jenis ini memang memiliki habitat di kebun atau persawahan pinggir hutan.

Meski piton pada umumnya punya body sangat besar, tapi pergerakannya sangat cepat.

Mangsa-mangsa yang pergerakannya gesit pun kadangkala gagal meloloskan diri jika sudah terjadi serangan.

"Monyet, babi, kijang, dan rusa saja bisa tertangkap dan dimangsa, apalagi manusia yang lamban dan kurang awas dengan keadaan sekitar," imbuhnya.

Menurut Djoko, salah satu cara untuk dapat menghindari serangan seperti ini adalah jika pergi ke hutan atau kebun pinggir hutan jangan sendirian.

"Cara menghindari jangan sendiri di hutan setelah Maghrib. Harus dalam rombongan minimal 3-5 orang," pungkas ilmuwan yang namanya menjadi landmark spesies katak di Indonesia ini.

Pengamat herpetologi ini juga memberitahu jika di pulau Sulawesi seringkali terjadi serangan.

Setidaknya, 6 orang menjadi korban setiap tahunnya.(*)

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved