Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Idulfitri 1439 H

Ketua Muhammadiyah Sulsel Jadi Khatib Salat Idulfitri di Masjid Al Markaz Al Islami

Menjadi khatib ied seperti di utarakan Ambo Asse, dituntut menyelesaikan naskah khatibnya jauh hari sebelum hari - H.

Penulis: Saldy Irawan | Editor: Anita Kusuma Wardana
Saldy
Prof Ambo Asse 

"Khutbah Ied kita yang baca teks, kalau yang lain itu harus melalui lembab IMMIM," ujar mantan Dekan Fakultas Syariah UIN Alauddin, Makasssar.

"Jadi setiap tahun saya bikin khutbah. Sebagai ummat muslim kita juga dituntut menyebar ajaran Islam," Ambo menambahkan sembari sebut ini adalah ibadah.

Ramadan 1439 ini, ia akui banyak perbedaan dengan sebelumnya. Ini lebih semarak dari sebelumnya.

Meski dinamika politik sedang berlangsung di Sulawesi Selatan, namun kebersamaan dalam keberagama budaya rupanya menjadi pererat kehidupan umat beragama.

"Kami melihat tingkat kesadaran masyarakat semakin bertambah. Masjid terlihat semarak dengan hadirnya para jamaah muslim," ujar Ambo.

Namun meski demikian, tak ada artinya ketika seseorang muslim hanya tahu shalat, tidak mengamalkan ataupun paham dengan ajaran Islam.

Zakat Adalah Obatnya

Mengenai khubtah, Prof Ambo mengaku sengaja mengangkat tema tersebut agar ada kesadaran para jamaah untuk mengamalkan hartanya.

"Harta kita bukan untuk kita sendiri, mereka (orang lain) juga punya hak ke kita. Ya intinya harta kita harus di sucikan, caranya dengan berzakat," katanya.

Menurutnya seseorang jamaah, jika capai nisab (standar minimum pendapatan) wajib berzakat harta.

Untuk hitungannya, senilai 85 gram emas. Jika di rupiahkan sebesar Rp 42,5 juta, dari total pendapatan tahunan itu bisa di zakatkan 2 setengah persen.

Lanjut Prof Ambo, pembuatan naskah khutbah Ied ini melibatkan para keluarganya yang ada dirumah, termasuk istrinya. Para keluarga Ambo Asse, bertindak mengoreksi salah ketik naskah.

"Semoga ramadan tahun ini lebih baik dari sebelumnya, ibadah kita pun demikian, sebutnya.

Ia berharap ramadan ini, umat muslim dapat memanfaatkan ramadan untuk meningkatkan kualitas ibadah. Puasa shalat, dan tarwih saat malam akan meningkatkan kualitas ketakwaaan.

"Orang yang bertaqwa tentu dapat mengendalikan diri dari hal bisa menimbulkan emosi. Pastinya mereka yang bertaqwa akan menikmati kedamaian dan kerukunan," katanya.

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved