Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Dulu Berlawanan Jokowi, Ali Mohctar Ngabalin Akhirnya Ungkap Kepentingannya Masuk Istana

uru bicara pemerintah, Ali Mohctar Ngabalin menjawab pertanyaan duo musisi

Editor: Edi Sumardi
Ali Mochtar Ngabalin 

Ngablin tampak santai dan tenang, lantas menjelaskan situasi politik pada saat itu.

"Ya pada musim kampanye, tapi begitu Mahkamah Konsititusi mengumumkan keputusannya final dan ending, maka kita harus meyatukan kekuasaaan. Kekuatan kita kemudian memberikan support kepada Jokowi dan Jusuf Kalla, saya yang mengucapkan selamat pertama kali kepada beliau, karena pada saat itu saya jadi Direktur Politik Koalisi Merah Putih," ucap Ngabalin.

Setelah itu, Ngabalin menceritakan awal pertemuannya dengan pihak Istana.

"Saya saat itu, ditelepon teman saya yang mengajak saya bertemu Pak Pratikno (Menteri Sekretaris Negara), saya kenal Pak Pratikno pada saat masih di DPR," ujar Ngabalin.

Pada pertemuan itu, pihak Istana menyampaikan bahwa Presiden Jokowi meminta Ali Ngabalin untuk masuk menjadi bagian dari pihak Istana.

"Saat itu, saya langsung mengiyakan, bapak percaya sama saya, jadi saya akan bantu dan dukung sampai akhir hayat, itu sudah setahun yang lalu," ujar Ngabalin.

Ngabalin lantas menceritakan bahwa 1 tahun itu untuk mengkondisikan komunitas mubaligh seluruh Indonesia.

"Saya jadi ketua umumnya," ujarnya.

Diketahui, politisi Partai Golkar itu ‎dipercaya menjadi tenaga ahli utama di Kantor Staf Presiden (KSP) sejak Rabu (23/5/2018).

Dikabarkan Ngabalin berada di bawah Deputi IV KSP yang membidangi Komunikasi Politik dan Diseminasi Informasi.

Di sana, Ngabalin bertugas menjadi juru bicara pemerintah.

Dirinya melaksanakan tugas bersama-sama dengan Johan Budi, Ahmad Erani, dan Adita Irawati.

Ngabalin mengaku mendapat tugas mengklarifikasi banyak hal yang mungkin tidak benar dan berkembang soal pencapaian kerja pemerintah di masyarakat.

"Mengklarifkasi penjelasan yang sebenarnya tentang pencapaian oleh pemerintah," ucap mantan anggota DPR RI dari Partai Bulan Bintang periode tahun 2004 hingga 2009 itu.

Selain itu, dirinya juga mempunyai kewajiban untuk meluruskan tentang fitnah yang ditujukan kepada Presiden dan pemerintah.

Halaman
123
Sumber: TribunWow.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved