Marah-marah Sebut Shalawat Karaokean dan Ancam Blokir Musala, Begini Nasib Bule ini Sekarang
Kejadian yang terjadi di kawasan Ciampe, Kabupaten Bogor itu sudah menjadi viral di media sosial.
Ia mengatakan pernah melihat seorang kakek yang berdoa sendirian tanpa bersuara.
Hal itu, kata bule, membuatnya cukup tenang karena tak ada pengeras suara.
Di slide terakhir, tampak suasana lain dari slide pertama dan kedua.
Kali ini, sejumlah aparat kepolisian terlihat berada di kediama bule.
Bule yang protes diketahui bernama Frank.
Pria berusia 62 tahun itu, menurut Kapolsek Ciampe Kompol Adi Fauzi, protes saat ada acara tadarus di Mushola Nurul Jadid.
Tadarusan diisi oleh ustaz Ade Syafei.
Frank yang tinggal tak jauh dari mushola merasa terganggu.
"Tadarus itu diisi ustadz Ade Syafei, kebetulan rumah bule itu dekat dengan musala itu karena merasa terganggu akhirnya menegur Adi, keduanya sempat cekcok mulut, kejadiannya hari Sabtu kemarin," paparnya.
Menurut Adi, Frank tidak mengetahu bahwa tadarus merupakan kegiatan umat islam.
"Iya sebenarnya dia tidak tahu bahwa kegiatan itu adalah kegiatan umat muslim,"
Atas kejadian itu, polisi kemudian memediasi kedua belah pihak agar tak memancing amarah dari warga yang lain.
"Sudah selesai, Mr Frank memohon maaf kepada Ustadz Ade Syafei dan warga sekitar atas perbuatannya serta berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya lagi," imbuhnya
Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul Bule Ciampea Bogor Marah Dengar Salawat, Ancam Rusak Mushola Begini Nasibnya Sekarang, http://bogor.tribunnews.com/2018/06/04/bule-ciampea-bogor-marah-dengar-salawat-ancam-rusak-mushola-begini-nasibnya-sekarang?page=all.
