Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pilgub Sulsel 2018

Survei IYL-Cakka Tertinggi Versi JSI, Pengamat Bilang Ini

Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar (UINAM), Muhammad Ridha mengatakan, jika melihat rentetan

Penulis: Muh. Hasim Arfah | Editor: Imam Wahyudi
handover
Kandidat Gubernur Sulsel, Ichsan Yasin Limpo (IYL) kampanyenya di daerah pemilihan (Dapil) I Makassar di Lapangan Hertasning, Kecamatan Rappocini, Minggu (27/5/2018) sore. 

Laporan Wartawan Tribun Timur, Hasim Arfah

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Jaringan Suara Indonesia (JSI) merilis hasil survei perilaku pemilih jelang Pilgub Sulsel 27 Juni di Hotel Grand Himawan, Jl Pengayoman, Makassar, Sulsel, Senin (28/5/2018).

Dari survei yang digelar Mei 2018, IYL-Cakka berada di posisi pertama. Elektabilitasnya 29,8 persen, posisi kedua Nurdin Abdullah-Andi Sudirman Sulaiman 26,1 persen.

Selanjutnya, Nurdin Halid-Aziz Qahhar Mudzakkar (NH-Aziz) 20 persen.

Sementara, Agus Arifin Nu’mang-Tanribali Lamo (Agus-TBL) hanya 7,1 persen.

Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar (UINAM), Muhammad Ridha mengatakan, jika melihat rentetan survei sejumlah lembaga, peningkatan trend IYL-Cakka sudah sejalan dengan fakta dukungan.

"Saya kira ini survey yang hasilnya tidak menyalahi trend IYL-Cakka yang memang terus meningkat di semua lembaga survey. Meski tidak selalu urutan pertama, elektabilitas IYL-Cakka cenderung naik dan hasilnya setelah sekian bulan yah angka ini," kata Muhammad Ridha, Selasa (29/5/2018) via rilis ke Tribun.

Apalagi, lanjutnya memang ada pertarungan yang kompetitif antara pasangan IYL-Cakka dan NA-ASS pada kekuatan elektoral.

Menurutnya, ada kecenderungan pemilih di Sulawesi Selatan menginginkan pemimpin yang bersih dan track record yang sudah terukur.

"Kepercayaan rakyat akan jatuh jika bukan pada IYL, maka akan ke NA. Saya percaya kepada calon yang bersihlah Pilkada ini akan dimenangkan. Rakyat akan berpihak ke yang programnya baik dan track recordnya bersih," tegasnya.

Meski demikian, dia menuturkan, apapun nama lembaga dan hasil survei, selama memenuhi kaidah-kaidah dalam melakukan survei, maka sangat wajar dan tidak perlu dipermasalahkan.

"Saya kira survey apapun yang memenangkan NH, NA atau IYL, asalkan memenuhi kaidah-kaidah akademik saya percaya. Termasuk yang dipublikasi JSI ini," katanya.

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved