Alumni SMPN 3 Makassar Angkatan 77 Beri Bantuan ke Panti Asuhan
Kepala Perwakilan Kementerian Pertahanan RI di Sulsel Brigadir Jenderal TNI Wahyu Agung Prayitno MPd MM turut hadir.
Penulis: Jumadi Mappanganro | Editor: Jumadi Mappanganro
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Sejumlah alumni SMPN 3 Makassar angkatan 1977 (spentig 77) berkunjung ke panti asuhan, Selasa (29/5/2018).
Panti asuhan yang dikunjungi adalah Panti Asuhan Al Imran di Jl Mangka dg Bombang (Kabupaten Gowa) dan Panti Asuhan Al Nur di Jl Tupai, Kota Makassar.
Di kedua panti asuhan tersebut, mereka menyerahkan bantuan. Di antaranya berupa bahan sembako.
Di antara alumni Spentig 77 itu hadir di antaranya Kepala Perwakilan Kementerian Pertahanan RI di Sulsel Brigadir Jenderal TNI Wahyu Agung Prayitno MPd MM dan Ketua Spentig 77, Sri Endang Sukarsih.
Baca: Setelah Petisi Agar Dihukum FIFA, Kini Sergio Ramos Dituntut Rp 16 Triliun, Inilah Sosok Penuntutnya
Baca: Biasanya Menunggu Lama, Jamaah Haji Indonesia akan Mendapat Jalur Khusus di Arab Saudi
Menurut Sri Endang, anjangsana ke panti asuhan tersebut adalah salah satu bentuk kepedulian teman-teman alumni untuk berbagi di bulan suci ramadhan ini.
"Semoga sumbangan kami ini bisa membantu dan bermanfaat untuk anak-anak di panti asuhan" papar Sri Endang yang juga Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) Provinsi Sulsel melalui rilisnya, Selasa (29/5/2018).
Pengelola panti asuhan menyambut dan menerima baik anjangsana alumni Spentig 77 ini.
Rahmat, pengelola Panti Asuhan Al Imran mengatakan, apapun jenis sumbangan akan diterima dengan lapang dada dan ucapan terimakasih.
"Karena rezeki anak yatim piatu menurut Rahmat selalu ada dari orang-orang yang mau peduli," ucap Rahmat.
Panti Al Nur membina 24 anak yang didominasi laki-laki. Usia mereka mulai 2 tahun hingga 19 tahun.
Panti yang didirikan sejak tahun 1998 ini tidak hanya menerima anak yatim piatu, namun juga menerima anak yang masih memiliki kedua orangtua namun dalam kondisi ekonomi tidak mampu.
Yang terjauh anak tidak mampu dari Pasang Kayu, Sulawesi Barat.
"Meski kedua orangtuanya masih hidup, tapi kami bina dan ajak ke panti untuk belajar dan saling membantu dengan anak panti lainnya di sini " jelas Saidin, pengelola Panti Al Nur. (*)