Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pengakuan Mantan Murid Aman Abdurrahman, Disadarkan Ayahnya Pakai 2 Ayat Alquran Ini

Ayahnya menyuruhnya membaca dua ayat Alquran untuk memberikan perbandingan dengan potongan ayat Alquran yang diindoktrinasi oleh Aman.

Editor: Sakinah Sudin
IST/ kolase tribun-timur.com
Aman Abdurrahman dan Yudi Zulfachri 

Selama lima tahun setelah itu ketika ia tertangkap di Aceh pada tahun 2010 karena kasus pembentukan pelatihan militer, ia dibimbing ke dalam pertaubatan oleh mantan pentolan Jamaah Islamiyah yang juga terlibat di Bom Bali 1 dan Hotel JW Marriot, Ali Imron yang telah lebih dulu dideradikalisasi.

Ia sendiri yang meminta agar Ali Imron yang berbicara dengannya karena begitu bencinya ia dengan kepolisian yang menangkapnya sehingga tidak mau berbicara kepada polisi.

Ia juga menceritakan betapa kala itu ia tidak sudi untuk diambil keterangannya dalam Berkas Acara Pemeriksaan oleh kepolisian.

Yudi mengatakan bahwa selama lima tahun proses pemulihan pemahamannya di penjara tersebut, Ali Imron secara bertahap membuka pikirannya terkait paham keagamaan yang selama ini dia anut.

Ia mengatakan pemahaman Jamaah Islamiyah yang berafiliasi ke Al Qaedah menjadi jembatan bagi proses pemulihannya.

Hingga akhirnya pada suatu saat sekira tahun 2010, ia membaca adanya revisi pemahaman dari Al Qaeda di bawah pimpinan Ayman Mohammed Rabie al-Zawahiri yang menyerukan agar para pengikutnya mengevaluasi dirinya masing-masing.

Dari sanalah ia memahami bahwa apa yang ia yakini selama ini mungkin salah.

"Itu akhirnya saya membuka tempurung ini. Sehingga masuk yang lain-lain. Sehingga saya kok ditanya, apa inspirasi berubah? Al Qaedah inspirasinya," kata Yudi.

Kini ia tengah kuliah di Universitas Indonesia jurusan pertahanan dan menjadi pembicara dalam diskusi-diskusi mengenai kasus terorisme.

Aman Abdurrahman

Aman Abdurrahman merupakan terdakwa kasus peledakan bom di Jalan MH Thamrin pada awal 2016 lalu.

Dikutip dari Kompas.com, Aman dianggap sebagai pihak yang bertanggung jawab saat aksi teror di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat.

Kini dalam persidangan, Aman dituntut hukuman mati.

Aman didakwa sebagai sebagai aktor intelektual lima kasus teror, yaitu Bom Gereja Oikumene di Samarinda tahun 2016, Bom Thamrin (2016), dan Bom Kampung Melayu (2017) di Jakarta, serta dua penembakan polisi di Medan dan Bima (2017).

Di kalangan kelompok Jamaah Ansharud Daulah (JAD), Aman bahkan mendapat julukan sebagai 'Singa Tauhid'.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved