Macam-macam Komentar soal Pramugari Batik Air yang Salat Tarawih di Udara, tapi Dia Tetap Cantik
Dicecar keluhan apalagi dimarahi orang lain bukanlah pengalaman menyenangkan bagi pramugari.
TRIBUN-TIMUR.COM - Dicecar keluhan apalagi dimarahi orang lain bukanlah pengalaman menyenangkan bagi pramugari.
Menjadi pramugari pun tidak mudah terutama menghadapi ulah penumpang yang semaunya sendiri jadi santapan sehari-hari awak kabin dalam penerbangan manapun.
Satu tugas pramugari adalah memastikan keselamatan penumpang.
Mereka memang bertugas melayani kebutuhan dan kenyamanan penumpang selama di dalam pesawat, tetapi yang terpenting adalah memastikan keselamatan.
Selain itu, menjadi pramugari harus siap dengan jadwal tugas yang tidak bisa diatur sendiri.
Kapan pun juga harus siap terbang.
Hal ini pun dirasakan oleh seoarang pramugari yang merelakan waktu untuk salat tarawih pertama di rumah demi tuntutan tugas.
Pramugari ini menuliskan kisah tak bisa salat tarawih di rumah lantaran ada tugas.
Dalam akun Instagramnya, @heksaputrie14, ia berbagi mengenai aktivitasnya di dalam pesawat udara.
"Kemarin malem 2 hari sebelum puasa Ramadhan, aku kan nelfon mamah. Terus aku bilang “Yaaah ma, besok aku gak dapet shalat terawih pertama."
“Loh kenapa? Ko ga dapet?”
“Terbang maah, landingnya malem.”
“Kenapa gak shalat di pesawat aja? Kan bisa sambil duduk, terus ambil 11 rakaat aja.”
“Oh iya juga ya mah, biar anti mainstream gituuuu, Shalat terawaih di atas ketinggian 38.000 kaki”
Demikian penggalan kisahnya yang ditulisakan dalam sebuah foto saat ia salat di dalam pesawat.