Cerita Soni Sumarsono yang Berada di Surabaya saat Ledakan Terjadi

Laporan wartawan Tribun-Timur, Saldy

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pj Gubernur Sulawesi Selatan, Soni Sumarsono, turut berduka atas peristiwa bom bunuh diri yang menjatuhkan belasan orang meninggal dunia.

Peristiwa yang terjadi di kota Surabaya, Jawa Timur, itu terjadi saat para jemaat kristen melakukan ibadah di Gereja.

Namun di dalam peristiwa yang tidak terpuji itu, meninggalkan cerita bagi pria yang akrap disapa Soni Sumarsono tersebut.

Saat pengeboman terjadi, mantan Plt Gubernur DKI Jakarta itu rupanya berada di sekitar Surabaya.

Baca: Pelaku Bom Bunuh Diri di Gereja Surabaya Diduga Satu Keluarga, Begini Cara Mereka Beraksi

"Saya di Surabaya untuk ziarah ke makam ibu Minggu pagi, semalam saya di Tulungagung (kampung halaman) menghadiri pengajian dalam rangka 100 hari berpulangnya ibu. Tak lama setelah saya beranjak dari Kecamatan Ngunut Tulungagung, tiba-tiba dalam perjalanan pas daerah Kediri, pesan whats app masuk, bahwa terjadi ledakan di Surabaya," ujar Soni.

"Sejenak saya kirimkan doa kepada korban, Innalillah Wainna Ilaihi Rojiun. alfatihah," katanya.

Ke Surabaya, Soni bertemu keluarga besar. Pj Gubernur ini didampingi Kepala kantor penghubung Sulsel Silalahi, stafsus Ferry Rende, Adc Harry, serta staf 2 penghubung Sulsel.

Hanya saja dalam momentum bahagia itu, satu dari delapan saudara kandung Soni tak sempat hadir.

"Satu orang lagi di Mesir (Kairo) jadi gak sempat berkumpul. Tapi kami senang, masih diberi kesehatan dan dapat berkumpul bareng saudara," ujar Soni.

Baca: Sebut Bom di Gereja di Surabaya Hanya Pengalihan Isu, Wanita Cantik Ini Dapat Petakanya

Sebagai birokrat senior, Soni mengecam aksi bom bunuh diri itu. Pasalnya, gambar dan video yang ia terima terdapat beberapa anak yang jadi korban.

"Kok masih ada oknum yang berbuat keji seperti itu," Soni menambahkan.

Setelah itu, Soni lanjut memerintahkan kepada Kepala Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Sulsel untuk melakukan rapat koordinasi bareng organisasi masyarakat, tokoh Agama, dan pimpinan organisasi. (sal)