Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Mengintip Ngerinya Nusakambangan Tempat 155 Napi Terorisme Ditahan, Cicak Lewat Pun Dapat Terdeteksi

155 narapidana terorisme di Mako Brimob yang sempat memberontak di rutan cabang Salemba Mako Brimob, kini sudah dipindahkan ke Lapas Nusakambangan.

Editor: Sakinah Sudin
Seorang petugas Lapas Nusakambangan siap siaga menjaga lembaga permasyarakatan tersebut, 7 Februari 2014. (Tribun Jateng/Adi Prianggoro) 

TRIBUN-TIMUR.COM - Sebanyak 155 narapidana terorisme di Mako Brimob yang sempat memberontak di rutan cabang Salemba Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, kini sudah dipindahkan ke Lapas Pasir Putih di Nusakambangan.

Wakil Kepala Polri Komjen Syafruddin mengatakan, pemindahan itu sudah dilakukan pada Kamis (10/5/2018) pagi ini, sesaat setelah para napi teroris menyerahkan diri tanpa syarat.

"Sudah dipindahkan ke Nusakambangan, seluruhnya," kata Syafruddin dalam jumpa pers di Mako Brimob, dilansir tribun-timur.com dari Kompas.com.

Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Dirjen PAS) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) sebelumnya menyatakan siap menampung narapidana terorisme yang kini mendekam di Rutan Mako Brimob.
Hal ini disampaikan Dirjen PAS Sri Puguh Utami usai menggelar rapat bersama di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Rabu (9/5/2018).

Sri menuturkan, lapas yang dipilih untuk menampung narapidana terorisme adalah Lapas Pasir Putih di Nusakambangan.

Lapas tersebut adalah penjara khusus warga binaan kasus terorisme dengan tingkat pengawasan super ketat atau high risk security yang dimiliki oleh Kemenkumham.

"Intinya kami ada kesiapan untuk menerima mereka (karena) memang tugas kami," kata Sri.

Saat ini, kata Sri, Lapas Pasir Putih memilih kapasitas hingga 124 orang tahanan

Sementara itu berdasarkan data Ditjen PAS hingga awal April 2018 lalu, lapas tersebut baru menampung 30 napi terorisme.

Lapas high risk security untuk napi terorisme, juga menyediakan upaya deradikalisasi.

Hal ini penting untuk memberikan pembinaan dan pemahaman yang tepat kepada napi terorisme.

Sri memastikan, sistem pengawasan di lapas high risk super ketat. Seluruh gerak-gerik dipantau setiap hari oleh kamera pengawas atau CCTV. Satu sel juga hanya diisi satu narapidana. (Kompas.com)

Baca: Diobati Orang Tak Dikenal, Nenek di Bone Ini Malah Kehilangan 10 Gram Emas

Baca: Keji! Begini Cara Narapidana Teroris Aniaya 5 Polisi Hingga Gugur di Mako Brimob

Lantas, seberapa ketatkan pengamanan Lapas Nusa Kambangan?

Lapas Nusakambangan Cilacap Jawa Tengah.
Lapas Nusakambangan Cilacap Jawa Tengah. (Tribun Jateng)

Berikut laporan TribunJateng saat berkunjung ke lapas tersebut, Selasa, 2 Januari 2018.

Seorang petugas di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Batu Nusakambangan, Joko, tampak asyik menikmati secangkir kopi di ruang komandan jaga Lapas.

Matahari menyemburkan sinar keperakan saat jarum jam menunjukkan pukul 07.15.

Sesekali, ia mengisap dalam-dalam asap dari kretek yang men‎yala di tangannya.

Baca: Sehari Usai Kepergian Ipda Yudi, Istri Korban Kerusuhan di Mako Brimob Itu Melahirkan Anak Laki-laki

Baca: Akademisi UINAM Sebut IYL-Cakka Unggul Debat Pamungkas Pilgub Sulsel

"Tidak ada tahanan di sini sejak beberapa waktu lalu, hanya ada John Kei di sel isolasi, tapi kami masih berjaga seperti biasa," kata Joko, saat berbincang dengan Tribun Jateng, baru-baru ini.

Menurut dia, sejak beberapa waktu belakangan para narapidana (napi) di Lapas Batu dipindahkan ke lapas lain di Pulau Nusakambangan.

Hal itu seiring dengan renovasi di Lapas Batu‎, untuk digunakan sebagai hunian napi kasus narkotika dan obat-obatan berbahaya (narkoba) yang masuk kategori 'high risk'.

"Renovasi sudah selesai, tapi belum difungsikan," ucapnya.

Baca: Diobati Orang Tak Dikenal, Nenek di Bone Ini Malah Kehilangan 10 Gram Emas

‎Kepala Lapas (Kalapas) Kelas I Batu Nusakambangan, Sujonggo mengatakan, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) mengubah lembaga yang dipimpinnya menjadi lapas high risk khusus untuk napi kasus Narkoba.

Menurut dia, proses renovasi mulai dilaksanakan pada Oktober 2017.

Lantaran itu, sejak Agustus silam para napi secara bertahap dialihkan ke lapas lain yang masih berada di Pulau Nusakambangan.

Jonggo, sapaannya menyampaikan, usai menjadi lapas high risk, kapasitas Lapas Batu berkurang‎ secara drastis.

Baca: Wabup Pinrang Minta Lomba Bercerita Terus Digalakkan

Baca: Pesan Tiga Kamar, Dapat Diskon di Hotel Parbet Soppeng

"‎Dulu penghuni di sini mencapai 750 orang. Saat ini, kapasitas yang ada hanya untuk 96 napi. Itu kapasitas sementara, nanti bisa ditambah dan dikembangkan sesuai dengan kebutuhan," ujarnya.

Terang saja, kapasitas untuk napi di Lapas Kelas I Batu jauh berkurang. Di Lapas itu, nantinya satu sel hanya dihuni satu napi.

"Satu sel satu orang, yang gerak-geriknya akan dipantau selama 24 jam penuh," jelasnya.

Jonggo menyatakan, ‎sel napi high risk khusus narkoba itu terletak di bagian paling belakang Lapas Batu.

Ke-96 sel napi itu terbagi dalam empat blok, yaitu A, B, C, dan D.

"Tiap sel dilengkapi dengan satu CCTV, itu belum (CCTV) yang ada di blok dan tempat strategis lain. Tiap blok juga dilengkapi jammer, agar tak ada sinyal selular yang masuk," jelas sulung dari tiga bersaudara itu.

Tak hanya itu, dia menambahkan, di empat sisi dalam tembok pagar sebagai pembatas dengan lingkungan luar lapas juga terdapat sensor khusus yang tak kasat mata.

Sensor yang sangat sensitif itu berada di ketinggian sekitar 2 sampai 3 meter.

"Jika ada yang memanjat tembok pembatas pasti terdeteksi. Bahkan, cicak lewat pun (di area sensor itu) dapat terdeteksi petugas," ujarnya.

Gambar dari CCTV di setiap sel dan di tempat strategis lain serta sensor‎ di tembok pembatas dipantau petugas di ruang kontrol yang selalu dijaga sedikitnya tiga petugas dalam tiap shift.

Di control room, terdapat 11 layar besar yang berjajar, menampilkan tiap gambar dari CCTV dan sensor khusus itu.

"Di control room ini semua area lapas dapat terpantau secara baik. Sehingga, tiap pergerakan apapun dapat dilihat dan terekam," terangnya.

Tak hanya pegerakan napi terkontrol, demikian juga dengan petugas yang ada.‎

Dengan izin khusus dan didampingi Kalapas Kelas I Batu, Tribun Jateng berkesempatan melihat langsung kondisi sel maksimum security tersebut.

Baca: Pemilu Malaysia - Singkirkan Najib Razak, Mahathir Mohamad Jadi Perdana Menteri Tertua di Dunia

Penjagaan Ketat

Sebelum masuk ke bangunan bertingkat yang berada di bagian‎ paling belakang lapas, Tribun Jateng melewati penjagaan ketat dan berlapis.

‎Sesampainya di Blok C, Jonggo menunjukkan kondisi di dalam ruangan, di mana terdapat dua sel saling berhadapan, dengan ukuran masing-masing lebar sekitar 1,5 meter dan panjang sekitar 4 meter.

Di bagian atas pojok sel tampak satu unit CCTV yang terpasang.

Selain itu, terdapat satu alas tidur tipis berwarna hitam yang dilengkapi bantal kecil.

Di ujung sel juga terdapat WC jongkok, komplit dengan bak mandi kecil di sisi kanannya.

Karena dalam satu ruangan terdapat dua sel, artinya setiap terpidana hanya bisa berkomunikasi dengan satu orang, yakni yang berada di ruangan itu.

"Narapidana tidak bisa keluar sel jika tidak ada keperluan penting. Total ada 83 orang tenaga kerja dan rencana akan ditambah 30 petugas. Selain empat blok juga ada blok pengasingan dan isolasi," imbuhnya.

Sayang, Tribun Jateng tidak diperlihatkan bentuk dari ruangan isolasi. Menurut Jonggo, ruangan itu hanya dihuni satu orang.

Berbeda dengan sel kebanyakan yang terbuat dari jeruji besi, sel di lapas itu berbahan jaring besi yang kuat.

Jika jari jemari dimasukkan ke dalam sela-sela jaring, akan terasa tajam di bagian dalamnya.

"Ini untuk mengantisipasi agar napi tidak memanjat," ungkap Jonggo.

Jonggo menjamin jaring besi yang menjadi pembatas sel tak akan mampu dirobohkan oleh kekuatan seorang napi.

"Kalau tidak percaya, silakan tendang dan atau dorong sekuat tenaga, tak akan ada apa-apa," ucapnya, sembari mempersilakan Tribun Jateng ‎menendang maupun mendorong sel.

Kendati sistem pengamanan di lapas sudah super ketat, petugas yang ada pun akan dibekali senjata api.

"Senjata laras pendek dan panjang dengan kaliber kecil, karena fungsinya bukan untuk tempur, tapi melumpuhkan. Selain itu ada juga peluru karet, gas air mata, alat kejut listrik. Petugas penjemput terpidana yang ingin dibesuk harus lebih dari satu orang," urainya.

Selanjutnya, Jongga mengajak Tribun Jateng ke pintu masuk tahap dua lapas, tepat di belakang gedung utama.

Di sana juga terlihat petugas yang berjaga-jaga. Selain itu, terpasang X-ray barang dan body scaner.

Kedua alat itu dioperasionalkan oleh masing-masing tiga operator. Pengunjung yang hendak membesuk tahanan harus lebih dulu melewatinya.

Mereka tidak boleh membawa masuk barang terlarang seperti handphone dan lain sebagainya. Jadi, barang-barang bawaan pengunjung akan dititipkan kepada petugas.

"Body scaner ini bisa mendeteksi barang bawaan pengunjung sekecil apapun, bahkan isi dalam perut akan kelihatan. Jika ada yang berusaha menyelundupkan narkotika akan segera ditindak," tandasnya.

Diketahui, Lapas Batu disiapkan sebagai lapas bagi napi risiko tinggi, khususnya napi bandar narkoba.

Pengunjung tidak boleh memberikan barang kepada penghuni, sebab segala keperluan telah dipenuhi pihak lapas.

"Obat-obatan pun harus melalui tim medis dari Nusakambangan, tidak bisa diberikan langsung," imbuh Jonggo.

Baca: Aniaya Anaknya Hingga Tewas, Hasan Basri Diperiksa 5 Jam di RS Bhayangkara

Tembok Kaca

Dua langkah dari ruang pemeriksaan, ada sebuah ruangan untuk bertemunya pengunjung dan napi.

Mereka dibatasi tembok kaca tebal, dan hanya bisa berkomunikasi lewat telepon yang telah disediakan.

Terdapat 14 bilik temu yang dilengkapi telepon dua arah. Semuanya tersambung dengan petugas, sehingga apa yang dibicarakan akan terekam dan dapat didengarkan petugas.

Selain itu, tidak diperkenankan juga bersentuhan fisik.

Karena lokasi Lapas Nusakambangan yang cukup jauh, petugas memberi kelonggaran waktu bertemu relatif lebih lama, atau maksimal 1 jam lebih 15 menit.

Mereka yang membesuk harus terdaftar dalam Kartu Keluarga napi, sehingga tidak semua orang bisa menjenguk.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul 155 Napi Terorisme di Mako Brimob Langsung Dipindah ke Nusakambangan dan di Tribunnews.com dengan judul Mengintip Lapas Nusakambangan Kini, Cicak Lewat Pun Dapat Terdeteksi Petugas

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved