Pantang Menyerah, Yoga Bertekad Kuliah di UPI Bandung Meski Tunanetra
Yoga adalah salah satu peserta Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2018 berkebutuhan khusus.
Penulis: Fahrizal Syam | Editor: Mahyuddin
Tiga tahun mengenyam pendidikan di SMA, Yoga juga tak mau diantar ke sekolah. Ia memilih berangkat sendiri menggunakan angkot.
"Hanya di awal saja sempat diantar sama Ibu, diajarkan harus mengarah ke mana ketika turun dari angkot, setelahnya tidak lagi. Saya mulai hafal harus ke mana," unhkapnya.
Meski tunanetra, Yoga juga termasuk anak berprestasi. Ia seorang atlet renang berkebutuhan khusus.
Beberapa kali ia menjuarai lomba renang pada pekan paralimpik daerah (Peparda) dan pekan paralimpik nasional (Peparnas).
"Waktu ikut Kejurnas di Bandung dapat emas dan perak. Pernah juga ikut peparnas dan dapat tiga perunggu," ungkapnya dengan bangga.
Kini Yoga berharap dapat lulus SBMPTN.
Ia sudah tak sabar mengenyam pendidikan di bangku perguruan tinggi.
Ia ingin membuktikan bahwa meski tunanetra, ia bisa tetap melanjutkan pendidikannya ke jenjang tinggi, dan jug meraih prestasi di tengah keterbatasannya.
"Anggapan masyarakat masih sangat minim tetantang penyandang disabilitas. Kadang mereka menganggap disabilits tak bisa melakukan apa-apa. Saya mau buktikan kalau itu tidaklah benar dengan berprestasi. Disabilitas bukan berarti saya tidak bisa," ucap Yoga.(*)