Dorong Produktivitas Dosen, LPMD UMI Sosialisasikan Panduan Pengabdian Masyarakat
Lembaga Pengabdian pada Masyarakat dn Dakwah (LPMD), terus berupaya meningkatkan produktivitas dan kualitas proposal
Penulis: Munawwarah Ahmad | Editor: Anita Kusuma Wardana
Laporan Wartawan Tribun Timur Munawwarah Ahmad
TRIBUN-TIMUR.COM,MAKASSAR- Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar melalui Lembaga Pengabdian pada Masyarakat dn Dakwah (LPMD), terus berupaya meningkatkan produktivitas dan kualitas proposal pengabdian kepada masyarakat bagi dosen.
Untuk itu, LPMD UMI kembali melaksanakan Sosialisasi Panduan Pengabdian Masyarakat Edisi XII dan Klinik Proposal kepada dosen yang sudah dan akan mendapat hibah pada tahun 2019, di menara UMI, Senin (7/5/2018).
Demikian disampaikan Ketua LPMD Prof Salim Basalamah yang didampingi Kepala Pusat Binaan LPMD UMI Dr Netty Said dan Sekretaris LPMD Drs Rauf Assagaf.
Sosialisasi diikuti 50 dosen yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas pengabdian dosen sesuai dengan panduan edisi XII dan terurai secara sistematis bagaimana menyusun proposal pengabdian yang berbeda berbeda dengan aturan sebelumnya, ujar Salim Basalamah
Secara terpisah, Rektor UMI, Prof Dr Hj Masrurah Mokhtar MA memberi apresiasi kepada LPMD dengan kegiatan yang memberi kemanfaatan langsung kepada dosen untuk lebih menyiapkan diri dalam pengajuan proposal pengabdiannya yang lebih baik.
"Tentu saya sangat berharap, dengan kegiatan ini akan meningkatkan produktivitas dan kualitas proposal pengabdian masyarakat sebagai karya dan inovasi yang memiliki kemanfaatan yang langsung bersentuhan dengan kebutuhan masyarakat,"harap Prof Masrurah.
Sementara itu, Prof Dr Mochammad Yuwono (Universitas Airlangga) sebagai pemateri, mengatakan perubahan panduan yang terus berganti dilakukan karena adanya perubahan aturan dari pemerintah pusat yang lebih menekankan kedisiplinan dan kecermatan dalam pelaporan.
Dalam kesempatan tersebut secara detail diuraikan perbedaan edisi sebelumnya dan edisi yang terbaru 2018 sebagai acuan dalam penyusunan proposal, Dosen Fakultas Farmasi Unair ini juga secara detail memaparkan program yang disusun.
"Ini merupakan upaya penguatan riset dan pengabdian. Karena itu, sasaran program harus bisa meningkatkan relevansi dan produktivitas riset serta pengabdian masyarakat,”kata Mochammad Yuwono.(*)