Tak Ada Siswa Jeneponto Masuk 3 Besar Nilai Tertinggi UN, Begini Reaksi Komisi IV
Selain itu, menurut Legislator Golkar Jeneponto tersebut rendahnya capaian nilai hasil ujian akhir nasional pelajar SMA di Jeneponto
Penulis: Muslimin Emba | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUNJENEPONTO.COM, BINAMU - Ketua Komisi IV DPRD Jeneponto Asprianto, angkat bicara terkait capaian nilai ujian akhir nasional siswa SMA se Jeneponto yang tidak masuk dalam tiga besar tertinggi di Sulsel.
Menurutnya, kondisi itu faktor kemauan belajar peserta didik dan kempuan mengajar tenaga pendidik.
"Selain dipengaruhi kemauan belajar siswa yang harus diawasi orang tuanya juga sejauhmana tenaga pengajar kita digenjot skilnya agar lebih profesional mengajar sesuai disiplin ilmu yang dimiliki," kata Asprionto kepada TribunJeneponto.com, Jumat (04/05/2018).
Selain itu, menurut Legislator Golkar Jeneponto tersebut rendahnya capaian nilai hasil ujian akhir nasional pelajar SMA di Jeneponto dipengaruhi garis koordinasi yang terbatas.
"Susah juga kita di daerah karena kan garis koordinasi SMA sekarang di ambil alih Dinas Pendidikan Kebudayaan provinsi, kita mau lakukan perbaikan misalnya kan terbatas ruang gerak kita karena kewenangannya kan di provinsi
Ia pun berharap agar garis kordinasi tingkat SMA dikembalikan ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan tingkat kabupaten kota.
"Kalau mau dilakukan perbaikan kedepan ya harusnya dikembalikan garis koordinasinya ke dinas kabupaten, karena dengan itu kita kedepan dapat melakukan evaluasi triwulan terkait kondisi pendidikan SMA di daerah kita," tuturnya.
Dari sekitar 65 sekolah tingkat menengah atas di Jeneponto yang mengikutkan siswanya ujian akhir nasional, tidak satu pun peserta ujian nasional di Jeneponto yang masuk dalam tiga besar nilai tertinggi tingkat provinsi Sulsel.